Penembakan di Las Vegas
Bersih dari Catatan Kriminal, Polisi Bingung Apa Sebenarnya Motif Stephen Paddock di Las Vegas?
Sang penembak yang tewas itu tak memiliki catatan kriminal atau kecenderungan politik ekstrem.
TRIBUNKALTIM.CO, LAS VEGAS - Sang penembak yang tewas itu tak memiliki catatan kriminal atau kecenderungan politik ekstrem.
Jelas itu tak sesuai dengan klaim kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS).
Tentu saja insiden itu meninggalkan misteri besar, terutama apa motif pembunuhan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (AS) itu, seperti dilaporkan BBC.
CIA, FBI, dan polisi Las Vegas, hingga Selasa (3/10/2017), masih bekerja keras untuk menemukan apa motif di balik pembunuhan massal yang menyebabkan 59 orang tewas dan 527 lainnya cedera dalam konser musik country di Las Vegas itu.
Stephen Paddock (64), pelaku, melepaskan tembakan dari lantai 32 hotel Mandalay Bay ke arah kerumunan pengunjung festival musik di lapangan di seberang hotel itu, Minggu (1/10/2017) malam.
Menurut CNN, polisi telah menemukan 23 pucuk senjata di dalam kamar Hotel Mandalay Bay, tempat Paddock menginap dan melepaskan tembakan.
Baca: Mengapa Penembakan di Las Vegas tak Disebut Aksi Terorisme? Begini Perdebatan yang Muncul di Medsos
Baca: Stephen Paddock Penembak di Las Vegas adalah Miliuner dan Investor Real Estat
Baca: FBI Pastikan Peristiwa Penembakan di Las Vegas Tidak Terkait Kelompok Terorisme
Polisi juga menemukan 19 pucuk lagi di rumah Paddock di Mesquite, Nevada.
Namun, sejauh ini tidak juga ditemukan alasan yang jelas untuk pembunuhan tersebut.
Polisi masih bingung.
Penyidik tidak menemukan kaitan Paddock dengan organisasi terorisme internasional, meski ada klaim dari ISIS, yang menyebut Paddock masuk Islam beberapa bulan sebelumnya.
Sejumlah penyelidik menduga Paddock menderita gangguan psikologis, namun belum ada pengukuhan atas dugaan ini.
Penembak itu bukan orang yang masuk catatan polisi – tak pernah melakukan tindak kriminal, tak juga masuk daftar orang yang diawasi.