Berita Pemkab Nunukan
Ini Cara Bupati Nunukan Menuju Kemandirian Pangan
Hal ini untuk menjelaskan bahwa makanan lokal atau tradisional merupakan bagian dari kekayaan ragam kuliner
TRIBUNKALTIM.CO - Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid SE MM memberikan ruang kepada masyarakat untuk berinovasi menciptakan menu lokal sekaligus kudapan berbasis panganan tradisional.
Hal ini untuk menjelaskan bahwa makanan lokal atau tradisional merupakan bagian dari kekayaan ragam kuliner dan jati diri bangsa yang wajib dilestarikan.
Baca: Dua Hari Sebelum Kebakaran, Anak Vera Minta Pindah Karena Rumahnya Jelek
Untuk menuju kemandirian pangan, Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan dan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Nunukan menggelar Lomba Cipta Menu untuk menu yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).
Kegiatan ini dilaksanakan juga untuk mendukung budaya kembali kepada pangan lokal, yang dapat memberikan alternatif pilihan asupan gizi yang lebih beragam, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangkitkan perekonomian daerah.
“Dari kegiatan ini diharapkan terciptanya keanekaragaman menu masakan berbasis pangan lokal,” ujarnya.
Bupati berharap, langkah ini dapat meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat, sehingga dapat menurunkan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap bahan pangan tertentu.
Baca: Berhasil Jawab Pertanyaan Presiden, Dua Warga Tiba-tiba Nyeletuk Minta Hadiah
"Outputnya kita dapat memanfaatkan bahan pangan lokal dan meningkatkan usaha pangan lokal serta menciptakan pengusaha kuliner,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu pemerintah menuju kemandirian pangan sekaligus meningkatkan derajat kesehatan.
"Juga untuk memasyarakatkan makanan khas tradisional yang kita harapkan menghasilkan ikon kuliner Nunukan,"katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nunukan Ir Hj Anna Megariana Faridil mengatakan, selain sosialisasi akan menu B2SA yang berbasis kearifan lokal, butuh kreasi juga inovasi untuk memadukannya dengan menu modifikasi menggunakan resep daerah.
Baca: Akhirnya Penuhi Panggilan KPK, Bupati Kukar Rita Widyasari Kenakan Busana Serba Hitam
"Sehingga tercipta menu baru yang unik dan menarik,"katanya.
Lebih lanjut Laura mengatakan, konsumsi pangan yang berkualitas ditunjukkan oleh beragam jenis pangan dan keseimbangan gizi dalam pola konsumsi pangan, yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas lebih produktif.