Kuburan yang Disangka Mengeluarkan Darah itu Dikunjungi Ahli Geologi

kondisi kuburan sudah kembali normal, genangan air merah dan longsoran tanah sudah tak lagi terlihat.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
TribunKaltim/Budi Susilo
Tim Investigasi Geologi dari Sekolah Tinggi Teknik (STT) Migas Balikpapan mendatangi lokasi Pemakaman BDS II Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (9/10/2017) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Matahari belum tepat berada di atas kepala.

Tim Investigasi Geologi dari Sekolah Tinggi Teknik (STT) Migas Kota Balikpapan mendatangi lokasi Pemakaman BDS II Balikpapan Selatan.

Mereka ini bejumlah enam orang, sambangi pemakaman sekitar pukul 08.00 Wita pada Senin (9/10/2017) dengan kondisi cuaca yang cerah.

Baca: Kuburan Keluar Genangan Air Seperti Darah, Begini Kata Penjaga Kuburan

Saat Tribunkaltim.co bersua dengan Muhammad Aditya, Ketua Tim Investigasi Geologi STT Migas Balikpapan, mengatakan, tujuan kedatangan tim ingin melihat perkembangan kuburan yang sempat menjadi perbincangan masyarakat luas.

Sebuah kuburan yang ada di Pemakaman BDS II Balikpapan Selatan ini membuat geger.

Penyebabnya, wujud kuburan tidak seperti pada umumnya.

Kuburan yang masih belum dibeton keramik ini mengalami kaganjilan.

Baca: Disebut Mengeluarkan Darah, Begini Kondisi Terakhir Kuburan yang Bikin Geger Warga

Kondisi tanah kuburan mengalami penurunan, membentuk seperti sebuah kubangan kecil yang berisi genangan air berwarna merah dan sesekali keluarkan gelembung di air tersebut.

"Kami datang meninjau lapangan, melihat kondisinya seperti apa. Kami pelajari," ujarnya kepada Tribunkaltim.co usai saksikan kuburan.

Ia menjelaskan, kondisi kuburan sudah kembali normal, genangan air merah dan longsoran tanah sudah tak lagi terlihat. Kondisi ini menyebabkan kesulitan untuk meneliti.

Namun pihaknya akan mencari sample air merah yang sempat dibawa oleh ketua RT setempat. "Perlu diteliti lebih mendalam lagi airnya. Kenapa bisa merah," ujar Aditya.

Berdasarkan hasil kesimpulan sementara, melului pengumpulan fakta di lapangan seputaran lokasi tanah pekuburan bisa ditebak bahwa, kondisi kuburan memang berada di tempat rawan longsor karena banyak limpahan mata air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved