Polemik Transportasi Online

5 Hal Ini yang Bikin Ibu-ibu Nekat 'Serbu' Kantor DPRD Balikpapan Protes Penutupan Angkutan Online

Kebijakan pemerintah kota Balikpapan yang menyatakan menutup operasional transportasi online di Balikpapan menyulut berbagai reaksi

tribunkaltim.co/fachmi rachman
Aksi demo pengemudi ojek online, Kamis (12/10/2017). Kasat Intel Polres Balikpapan AKP Sarbini memberikan pernyataan di hadapan massa driver transportasi berbasis di kawasan Balikpapan Baru. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Selasa (17/10/2017) besok, kantor DPRD Balikpapan bakal dipenuhi para ibu berdaster hijau. Rencananya mereka bakal menyampaikan aspirasi dalam aksi perempuan kawal transportasi online.

Kebijakan pemerintah kota Balikpapan yang menyatakan menutup operasional transportasi online di Balikpapan menyulut berbagai reaksi. Tak terkecuali para pengguna transportasi online yang kebanyakan kaum hawa alias para ibu.

Berbagai dukungan dari komunitas perempuan di Balikpaoan mengalir dalam unjuk rasa yang rencananya digelar, Selasa (17/10/2017) pukul 08.00 Wita.

Baca: Karangan Bunga Nyeleneh Muncul di Pelantikan Anies-Sandi

Di antaranya, Komunitas Emak-Emak Bakulan kota Balikpapan, SOS (Save Our Sister), Perempuan JPKP (Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan), Srikandi Gocar-Grab Balikpapan, Komunitas Balikpapan Peduli, Perhimpunan Pengusaha Katering Rumahan, Komunitas Ibu-Ibu Pedagang Oleh-Oleh Khas Balikpapan, Jaringan Pengusaha Fashion Online Shoping Balikpapan.

"Untuk Wanita Balikpapan ayo gabung, di tunggu partisipasinya," ujar Christhy Mei Sengoq selaku Koordinator Aksi.

Kepada Tribunkaltim.co, Mei pun membeberkan alasan mereka harus turun ke jalan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Perbincangan tersebut berhasil dirangkum menjadi beberapa poin, di antaranya :

Baca: Pakai Cara Ini, Polisi Bongkar Jaringan Prostitusi Mucikari Siswa SMA

1. Sebagai bentuk dukungan pengguna transport online yang kebanyakan dari kaum perempuan.

2. Tidak sepakat dengan keputusan Pemerintah, lantaran menganggap sama sekali tidak mendengar apa keinginan masyarakat.
Secara sepihak menghentikan transportasi online tanpa mencarikan solusi. Sementara masyarakat Balikpapan banyak membutuhkan transportasi online.

3. Para ibu yang punya usaha rumahan mengeluh. Saat ini UMKM sedang gencar, kehadiran transport online sangat membantu tumbuh kembang usaha mereka.
Mereka bisa stay di rumah, bikin kue, kerajinan tangan dan itu mudah didistribusikan ke konsumen menggunakan jasa transport online. Tak perlu keliling lagi antar produk ke konsumen.

Baca: Tolak Penghapusan Angkutan Online, Ibu-ibu Akan Demo DPRD Balikpapan, Catat Tanggalnya

4.Ribet cari moda transportasi yang cepat, mudah, murah dan baik dalam pelayanan.
Mereka menganggap biaya transportasi online jelas, karena tertulis di aplikasi, tak kurang tak lebih. Untuk memberi tips tinggal klik bintang, tak pwrlu keluar uang.

5. Permasalahan keamanan.
Saat ini Kaltim peringkat ke 13 kasus kekerasan seksual perempuan dan anak dari 34 provinsi. Dengan adanya transportasi online mereka tak terlalu khawatir anak gadisnya les atau keluar malam. Pasalnya driver terlacak di aplikasi mulai dari identitas diri hingga kendaraan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved