Pilgub Kaltim 2018

Maju atau Tidak di Pilgub Kaltim, Walikota Rizal Bilang Tunggu 2 Bulan lagi

Meski sudah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah partai politik untuk maju sebagai kandidat dalam Pilgub Kaltim

Editor: Sumarsono
Kolase/TribunKaltim.co
Rizal Effendi 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Meski sudah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah partai politik untuk maju sebagai kandidat dalam Pilgub Kaltim, Walikota Balikpapan Rizal Effendi belum berani bersikap. Bahkan melalui akun Facebook pribadinya, Rizal membeberkan kebimbangannya untuk maju dalam pesta demokrasi Pilgub Katim 2018 .

"Ini kan masih ada waktu dua bulan. Pendaftaran Januari awal, jadi kita lihat saja, mungkinkah November atau Desember. Ada dua kemungkinan,saya maju atau tidak," kata Rizal kepada Tribun, Rabu (8/11).

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, sebagian orang termasuk keluarga menginginkan Rizal tidak maju dan menuntaskan pengabdiannya memimpin Kota Balikpapan. Namun ada juga yang meminta maju ikut membangun Kalimantan Timur.

Baca: Pilgub Kaltim; Banyak Manuver dari Si Calon, Optimalkan Kompetensi

"Mana yang terbaik saja, ya kadang-kadang ada hitungan tidak kelihatan. Ada hitungan yang kelihatan kalau nurani kita pokoknya yang terbaik. Tapi tidak bisa segala-galanya nurani, ini kombinasi nurani, logika, dan lobi politik," ungkapnya.

Rizal juga mengakui hingga kini lobi politik dan silaturahmi terus dilakukan antara lain, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang mendorong putranya Awang Ferdian Hidayat, Sekprov Kaltim Rusmadi, Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, mantan Walikota Bontang Sofyan Hasdam, termasuk Walikota Samarinda Syahrie Jaang.

"Sekarang sudah ada tiga perahu, Demokrat, PKB, dan PPP. Saya bukannya tidak takut. Sejauh ini ada dukungan artinya kita sudah tanda tangan. Tetapi kan sampai sekarang secara resmi partai belum menyerahkan SK, jadi masih kita tunggu perkembangannya," katanya.

Menurut Rizal, meskipun sudah tanda tangan sebagai bukti kesiapannya ikut maju Pilgub Kaltim, namun hal tersebut belum mutlak sebelum menerima SK dari partai dan mendaftar di KPU

"Kecuali partai sudah mengeluarkan SK secara etika harusnya dilaksanakan, tetapi kita tunggu lah. Intinya sudah mutlak kalau sudah menerima SK dan mendaftar di KPU," katanya.

Baca: Ditanya soal Desakan Mundur dari Jabatan Kapolda Kaltim, Ini Jawaban Irjen Saffaruddin

Terkait pernyataan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin bahwa akan berpasangan dengan Jaang, Rizal mengatakan hal tersebut biasa terjadi dan merupakan dinamika politik.

"Kalau Kapolda menyampaikan akan berpasangan sama Jaang, biasa ajalah, karena semua orang bisa begitu. Kan masih mencari-cari kecocokan, A bisa ngomong berpasangan dengan B, B bisa ngomong pasangan C. Iya itu bagus aja karena itu merupakan dinamika," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved