Papua Memanas, Brimob Kaltim Kirim 2 Kompi Pasukan
Tak terkecuali, Sat Brimob Polda Kaltim yang mengirimkan personelnya sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK).
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Situasi Papua yang kian memanas lantaran aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat institusi Polri melakukan penebalan pasukan.
Personel Brimob Polri dari berbagai daerah ditugaskan untuk mengamankan situasi di Papua dari kelompok bersenjata yang disebut menyandera ribuan warga.
Tak terkecuali, Sat Brimob Polda Kaltim yang mengirimkan personelnya sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK).
Hal itu diungkapkan Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Mulyadi kepada Tribunkaltim.co
Baca: Pilgub Kaltim Masuk Rawan Pilkada? Ini yang Diungkap Bawaslu
"Mereka akan bertugas selama 6 bulan di sana (Papua)," katanya.
Untuk diketahui KKB menyandera setidaknya 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Lokasi dua desa tersebut berdekatan dengan area Freeport.
Baca: Heboh di Medsos, Fakultas Kedokteran UI Cari Pendonor Sperma
Warga setempat dilarang keluar dari kampung tersebut oleh kelompok bersenjata.
"Kita kirim 2 kompi, mereka bertugas selama 6 bulan setelah itu kita tarik kembali. Tugasnya untuk menjaga kondisi kamtibmas di Papua. Maka dilakukan penebalan dari Kalimantan Timur sebelumnya juga sudah berangkat dari Kalteng dan Jakarta," ungkapnya.
Pemberangkatan ke Papua lanjut Mulyadi rencananya dilakukan pada 28 November 2017. Personil Brimobda Polda Kaltim sudah dipersenjatai perlengkapan di hutan.
Baca: Begini Respon Jokowi tentang Alasan Setya Novanto Tolak Diperiksa KPK
"Kita membawa perlengkapan perang di hutan menghadapi kelompok bersenjata," tegasnya.
Sebelumnya pasukannya sudah mengikuti latihan dan kemampuan perang seperti latihan perang kota dan peran hutan.
Baca: Persahabatan Dua Pria Ini Retak, Penyebabnya Gara-gara Ini
"Latihan perang kota maupun perang hutan sudah kita lakukan. Seperti di Poso dan Papua kita membutuhkan pasukan berkemampuan pertempuran hutan, dan itu sudah kita latih di Brimob," ujarnya. (*)