Korupsi KTP Elektronik
Pilih Hadir di Paripurna Ketimbang Panggilan KPK, Setya Novanto Dikejar Wartawan
Paripurna tersebut merupakan paripurna pertama Novanto setelah ia kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Setya Novanto hadir dalam rapat paripurna pembukaan masa sidang II DPR, Rabu (15/11/2017).
Paripurna tersebut merupakan paripurna pertama Novanto setelah ia kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP.
Kehadiran Novanto pun "diburu" para wartawan yang hadir.
Seusai paripurna, Novanto yang keluar dari pintu samping kiri ruang paripurna langsung dikerumuni para awak media, baik televisi, cetak, maupun daring (online).
Namun, Novanto tak berhenti dan terus berjalan menuju lift.
Baca: Begini Respon Jokowi tentang Alasan Setya Novanto Tolak Diperiksa KPK
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut mendampingi di samping Novanto.
Pengaman dalam (pamdal) DPR dan ajudan Novanto kemudian bersiaga mengawal Novanto hingga tiba di lift.
Baca: Pidato di Sidang Paripurna, Setya Novanto Ingatkan KPK tentang Pansus Angket
Ketua Umum Partai Golkar itu menjawab sedikit pertanyaan wartawan sambil terus berjalan menuju lift.
Ia menjelaskan alasan ia memilih menghadiri paripurna ketimbang hadir dalam pemeriksaan di KPK.
"Hari ini kami rapim (rapat pimpinan) para pimpinan-pimpinan. Ini rapim penting karena program-program awal harus kami lakukan. Tugas-tugas negara harus kami selesaikan," kata Novanto, Rabu (15/11/2017).
Baca: Ditanya Soal Kasus Suaminya, Begini Reaksi Istri Setya Novanto
Para wartawan yang mengerumuni Novanto semakin saling dorong. Apalagi, saat Novanto menungu lift terbuka untuk turun dari ruang paripurna. Ruang paripurna terletak di lantai empat Gedung Nusantara II DPR.

"Pengejaran" berlanjut