Sudah 2 Bulan Warga Tak Lagi Beli Gas Melon, Ternyata Ini Penyebabnya
Warga tidak lagi harus bersusah payah berburu hingga mengeluarkan biaya untuk mendapatkan fasilitas tabung gas elpiji.
TRIBUNKALTIM.CO, GROBOGAN - Sudah lebih dari dua bulan ini, puluhan keluarga kurang mampu di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tidak lagi menggunakan tabung gas melon untuk memasak.
Warga tidak lagi harus bersusah payah berburu hingga mengeluarkan biaya untuk mendapatkan fasilitas tabung gas elpiji atau liquid petroleum gas ukuran 3 kilogram subsidi dari pemerintah itu.
Desa Rajek yang dihuni sekitar 750 KK ini bisa ditempuh sekitar satu jam perjalanan dari Kota Purwodadi, Grobogan.
Infrastruktur akses jalan desa cukup memadai dengan betonisasi.
Desa ini dikelilingi lahan persawahan yang subur.
Mayoritas penduduk berprofesi sebagai buruh tani serta buruh bangunan.
Baca: Lagi Ritel Berguguran, Kini Toko Zara di Australia Bakal Segera Tutup
Seperti masyarakat umumnya, selama ini kompor gas dan tabung gas melon sudah menjadi fasilitas kebutuhan primer warga setempat.
Rata-rata setiap keluarga di Desa Rajek memiliki sarana itu. Namun, kini mereka tak butuh gas melon lagi.
Baca: Tak Ada izin, Anies Bongkar Tembok Hotel di Bantaran Kali Krukut
Semua berawal dari sumur bor untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih.
Sebenarnya, warga desa sudah lama ingin merealisasikan sendiri sumur bor tanpa bantuan dari pemerintah.
Hanya saja, upaya mencari sumber air itu urung untuk diwujudkan lantaran selalu saja titik lokasi tanah yang digali muncul semburan air yang dahsyat.
Fenomena alam inilah yang kemudian membuat warga mengurungkan niat untuk membuat sumur.
Baca: Redakan Batuk dengan Oleskan Balsam Hangat di Kaki, Benarkah Efektif?