Pilgub Kaltim
Djarot 'Didambakan' Maju ke Pilgub, Ini Kata Mantan Ketua DPD PDI-P Kaltim
Menurut Dody, figur Djarot yang dikenal sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, tidak akan mencalonkan di Pilgub Kaltim 2018.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Dody Rondonuwu menyampaikan pendapatnya terkait sosok Djarot Syaiful Hidayat yang menggantikan posisinya sebagai pelaksana tugas (Plt) PDI-P Kaltim.
Menurut Dody, figur Djarot yang dikenal sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, tidak akan mencalonkan di Pemilihan Gubernur Kaltim 2018.
"Karena dia levelnya sudah di nasional. Bukan lagi di daerah. Dia punya track record di politik pernah jadi bupati, DPR RI, Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta. Jadi figur sekelas Pak Djarot, levelnya sudah menteri," ungkap Dody, yang menghubungi Tribun, Rabu (29/11/2017).
Baca: Berendam di Lahar Dingin Gunung Agung, Ternyata Ini yang Dicari Orang Digdaya
Dengan memiliki pengalaman di politik, lanjut dia, jika Djarot mencalonkan diri sebagai bakal cagub Kaltim, maka menjadi turun kelas.
"Beda halnya, kalau partai menugaskan dia untuk maju di Kaltim," ujar Wakil Ketua DPRD Kaltim non aktif.
Sejak ia mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan posisi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ia digadang-gadang masuk dalam bursa reshuffle kabinet.
Baca: Figur Safaruddin Potensial Jadi Cagub Kaltim, Berikut Prestasinya!
"Saya dengar akan ada reshuffle kabinet. Tidak menutup kemungkinan Pak Djarot masuk bursa," katanya.
Dody menambahkan, sejak Djarot ditugaskan DPP PDI-P untuk menjadi Plt, pernah menanyakan situasi di internal partai yang perlu segera dikerjakan dan dibenahi.
Baca: Awang Faroek Tidak Bisa Melarang Putranya Maju di Pilgub Kaltim
Baca: Kakak-Adik Ini Kompak Curi Motor Tetangga, Begini Nasibnya. . .
Baca: Bondan Winarno Meninggal, Sempat jadi Wartawan Investigasi yang Bongkar Kasus Besar di Kaltim
"Waktu ketemu di DPP, dia (Djarot) tanya ke saya. Apa saja yang harus diperbaiki di internal partai. Saya bilang di Kubar dan di Kutim ada persoalan internal partai. Dan soal Pilgub yang harus dirapatkan dengan pengurus cabang," bebernya.(*)