Pecahkan Rekor Dunia, Inilah Tempe Kedelai 'Raksasa' Asal Indonesia
Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sukses memecahkan rekor dunia dengan menciptakan tempe kedelai lokal terbesar.
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sukses memecahkan rekor dunia dengan menciptakan tempe kedelai lokal terbesar.
Tempe raksasa berukuran 7 meter x 10 meter dengan ketebalan 5 sentimeter itu berhasil mengantongi sertifikat dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pengakuan resmi tertulis itu diserahkan oleh Eksekutif Manajer Muda MURI, Sri Widayati kepada Bupati Grobogan, Sri Sumarni di sela acara pembukaan Expo Grobogan Ekonomi Kreatif, di Alun-alun Purwodadi Grobogan, Kamis (30/11/2017).
Baca: Selamatkan Temannya yang Digigit, Pria Ini Nekat Tarik Ekor Komodo
Penyerahan sertifikat MURI juga disaksikan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Sumardjo Gatot Irianto dan lainnya.
Sri Widayati menyampaikan, tempe berukuran fantastis ini tak hanya menyandang predikat rekor nasional melainkan menembus rekor dunia.
"Tempe kedelai raksasa di Grobogan ini mengalahkan rekor jenis serupa yang dibuat di Malang berukuran 6 meter x 9 meter," katanya.
Baca: Peringati Hari AIDS Sedunia, Begini Sejarah Pita Merah yang Jadi Lambang Memerangi AIDS
Tempe raksasa ini jika dipotong akan menjadi 21.000 potong tempe kemasan normal. Tempe dibuat dalam kurun waktu tiga hari dengan bahan baku sebanyak 2 ton kedelai lokal.
Pengerjaan dilakukan oleh 75 orang perajin tempe, PPS (penyuluh pertanian swadya), pegawai Dinas Pertanian, dan lainnya.
"Untuk pembuatan tempe berukuran besar ini disiapkan kedelai lokal sekitar 2 ton. Pembuatan tempe juga didukung Dinas Pertanian Grobogan dan berbagai pihak lainnya. Tempe kita pamerkan, sebagian diolah, sebagian dibagikan untuk pengunjung," kata Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Grobogan, Pradana Setyawan.
Baca: Wah, WHO Sebut Makan Nasi Dicampur Tempe Menyehatkan, Ini Daftar Khasiatnya
Usai penyerahan penghargaan, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi lokasi pembuatan tempe raksasa yang ditempatkan di ruang rapat paripurna II DPRD Kabupaten Grobogan.
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menyatakan, pembuatan tempe sengaja dipilih dengan bahan baku kedelai lokal yang saat ini terus saja dikembangkan oleh Pemkab Grobogan.
Kedelai lokal yang asli tumbuh subur di bumi Grobogan, tentunya bukan GMO (Genetically Modified Organisms). GMO adalah kedelai yang telah ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis.
Baca: Siklon Tropis Dahlia Masih Berlanjut di Wilayah Ini, Masyarakat Diminta Waspada