Lion Air Delay 8,5 Jam, Barang Penumpang Ditinggal di Singapura

Pesawat semestinya berangkat pada Jumat (1/11/2017) pukul 21.20. Tapi kemudian terjadi penundaan selama 8,5 jam.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Ilustrasi - Pesawat Boeing 737-900ER milik maskapai penerbangan Lion Air. 

TRIBUNKALTIM.CO - Maskapai Lion Air makin konyol. Penerbangan Singapura-Jakarta bernomor JT-159 kacau balau akibat kelebihan bagasi.

Pesawat semestinya berangkat pada Jumat (1/11/2017) pukul 21.20. Tapi kemudian terjadi penundaan selama 8,5 jam.

Pesawat baru terbang dari Bandara Changi International Airport pada Sabtu (2/11/2017) sekitar pukul 05.30, dan tiba sekitar pukul 07.00.

Baca: Nasehati Anak Faisal Haris Berdamai dengan Sang Ayah, Ayu Ting Ting Malah Dapat Balasan Ini

Pesawat terbang setelah penumpang berkali-kali dibuat bingung dan harus berdebat dengan pihak maskapai. Kemarahan penumpang terjadi, bahkan beberapa memilih menarik kembali uang tiket, tapi banyak pula yang masih sabar menunggu.

Selama menunggu, penumpang tak diberi makan dan minum, apalagi penginapan untuk beristirahat oleh Lion Air. Penumpang dibiarkan tercecer dan tidur di kursi-kursi tunggu Bandara Changi.

Baca: Rita Widyasari Sebut Apartemen yang Disita KPK di Balikpapan Bukan Hasil Gratifikasi

Seorang kakek, Rachmat (65), mengatakan, awalnya penundaan hanya sampai pukul 23.30.

Tapi kemudian tak jadi terbang, dan penundaan diperpanjang dengan waktu yang tak jelas. Sekitar pukul 03.00, penumpang diminta masuk ke pesawat dengan gate yang berbeda di tiket.

Tapi setelah masuk pesawat, penumpang mendadak diminta turun kembali ke dalam bandara. Penyebabnya, pesawat kelebihan beban bagasi.

Baca: Bahaya, Hindari Taruh HP di Jok, Akibatnya Fatal Motor Ini Meledak Dekat Pengisian BBM

"Pilotnya bahkan sampai turun dan menemui petugas di bandara," cetus Rachmat.

Pilot meminta agar separuh bagasi diturunkan. Tapi penumpang sempat bingung lantaran pihak Bandara Changi tak dapat memastikan bawaan penumpang yang ditinggal bisa diberangkatkan ke Jakarta.

"Ya kalau kelebihan tepat sih saya pikir kalau pilot meminta mengurangi. Untuk keamanan lah itu," kata Rachmat.

Baca: Bahaya, Hindari Taruh HP di Jok, Akibatnya Fatal Motor Ini Meledak Dekat Pengisian BBM

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved