Kelas Diterjang Longsor, Siswa Terpaksa Ujian Pindah Ruangan
Tadi pihak sekolah menyampaikan lagi bahwa besok (hari ini) para siswa akan kembali belajar di dua ruangan yang terkena longsor
Penulis: Samir |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Puluhan siswa SMP ITCI, Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), terpaksa harus pindah belajar di ruangan laboratorium dan kesenian karena dua ruangan kelas belajar (RKB) mengalami kerusakan akibat longsor pada, Selasa (5/12).
Longsor ini menambatkan siring yang hanya berjarak dua meter dari RKB jebol setelah hujan deras.
Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Logisitik dan Peralatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila, Selasa (5/12) menjelaskan, kedalaman longsor ini mencapai 3 meter dengan panjang 27 meter serta kemiringan 90 derajat.
Ia menjelaskan, akibat longsor ini mengakibatkan siring dan dua RKB serta ruangan perpustakaan SMP ITCI mengalami kerusakan parah.
Ia mengatakan, untuk mengatasi agar tidak terjadi longsor susulan, BPBD bersama dengan perusahaaan ITCIKU menurunkan alat berat untuk membuat siring secara bertingkat agar tidak terjadi longsor.
“Mudah-mudahan besok sudah bisa selesai. Kami dan perusahaan membuat siring minimal untuk mencegah agar tidak terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Ia mengatakan, akibat longsor ini kaca dua ruangan tersebut pecah namun tidak menyebabkan tembok sekolah roboh. Nurlaila menjelaskan, akibat musibah ini puluhan siswa yang sedang menghadapi ujian khususnya kelas 9 terpaksa dipindahkan untuk belajar di ruangan laboratorium dan perpustakaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) telah melakukan koordinasi dengan pihak SMP ITCI Maridan, untuk melakukan upaya agar siswa mereka bisa tetap melaksanakan ujian sekolah.
Ia mengatakan, sudah mendapat laporan bila untuk sementara mereka dipindahkan di ruangan laboratorium dan kesenian.
“Tadi pihak sekolah menyampaikan lagi bahwa besok (hari ini) para siswa akan kembali belajar di dua ruangan yang terkena longsor karena akan dibersihkan bersama perusahaan dan BPBD. Mudah-mudahan musibah tidak terulang lagi,” katanya.
Namun demikian, untuk sementara ini pihaknya belum bisa melakukan penanganan secara cepat mengingat sekolah tersebut merupakan swasta sehingga menjadi tanggungjawab yayasan. Marjani mengatakan, meski sekolah tersebut swasta namun tetap akan berupaya agar pemerintah daerah bisa andil dalam membantu memperbaiki ruangan yang rusak akibat longsor. (*)