Berita Kaltim Terkini
PAMA ABKL Latih 170 Kader Posyandu di Kukar, Dorong Penurunan Stunting dan Gizi Buruk
PT Pamapersada Nusantara Site ABKL melatih 170 kader posyandu di Kukar untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kompetensi pelayanan kesehatan
Penulis: Nevrianto | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Upaya menekan angka stunting di Kutai Kartanegara terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk sektor swasta.
PT Pamapersada Nusantara Site ABKL (PAMA ABKL) bekerja sama dengan Puskesmas Loa Duri dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar Workshop 25 Kompetensi Kader Posyandu sebagai langkah nyata memperkuat pelayanan kesehatan di tingkat desa binaan.
Pelatihan ini diikuti oleh 170 kader posyandu dari tiga desa sekitar wilayah operasional perusahaan, yaitu Desa Loa Duri Ilir, Loa Duri Ulu, dan Bakungan.
Kegiatan yang berlangsung pada 20-26 September 2025 ini dihadiri oleh Kepala Desa, perwakilan Kecamatan Loa Janan, Kepala Puskesmas Loa Duri, serta jajaran manajemen PAMA ABKL.
CSR Officer PAMA ABKL, Johannes Siregar, mewakili Project Manager M. Insan Kamil, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang kesehatan.
Baca juga: DPRD Balikpapan Kaji Perda Penanganan Stunting, Atur Pemberian Nutrisi hingga Kesadaran ke Posyandu
Tujuannya adalah memperkuat kapasitas kader posyandu dalam memantau pertumbuhan balita, memberikan edukasi gizi, dan berkontribusi aktif menurunkan angka gizi buruk dan stunting di wilayah kerja masing-masing.
“Pelatihan ini dilaksanakan karena masih banyak kader yang belum mandiri dalam memberikan pelayanan, sehingga cenderung bergantung pada petugas kesehatan dan puskesmas,” ujar Johannes, Senin (5/10/2025).
Kegiatan pelatihan ini mencakup 25 materi kompetensi, yang diuji melalui proses pre-test dan post-test.
Materi difokuskan pada pemahaman peran kader, penerapan fungsi “5 meja” posyandu, hingga kemampuan menilai dan meningkatkan status gizi balita.
Kepala Puskesmas Loa Duri, Tiornael, menegaskan bahwa peran kader sangat penting dalam mendukung program revitalisasi posyandu.
Baca juga: Dinas Kesehatan Balikpapan Gelar Pemeriksaan Lanjutan Balita Stunting
Ia juga mengapresiasi kepedulian PAMA ABKL terhadap penguatan kader dan komitmennya dalam menekan kasus stunting di masyarakat.
“Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Kader harus memahami perannya dan mampu berkontribusi aktif dalam peningkatan status gizi balita. Kami berterima kasih kepada PAMA ABKL yang terus konsisten mendukung pengembangan kader,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para kader posyandu di Kukar tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga agen perubahan kesehatan masyarakat, terutama dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di desa binaan. (*)
UINSI Samarinda Gelar Refleksi 4,5 Abad Islam di Kutai, Jejak Dakwah Damai Tuan Tunggang Parangan |
![]() |
---|
Inflasi Kaltim Bulan September 1,77 Persen, Disumbang Emas, Beras hingga Biaya Pendidikan |
![]() |
---|
DPRD Kaltim Minta BUMD Laporkan Kinerja Secara Berkala, Wanti-wanti Jangan Sampai Terjerat Hukum |
![]() |
---|
Daerah dengan Jumlah Pelanggan Listrik Terbanyak dan Paling Sedikit di Kaltim 2024 |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Pasokan LPG 3 Kg ke KMP Berdasarkan Kebutuhan Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.