Untuk Kurangi Volume Sampah
PLN Paser Bantu Mesin Pres Hidrolik kepada Bank Sampah Muhabbah
PLN Paser memberikan bantuan berupa alat pres sampah hidrolik, untuk mendukung pekerjaan Bank Sampah Muhabbah di wilayah Paser.
TANA PASER,
TRIBUN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser mendapat dukungan PT PLN dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Dukungan PLN berupa bantuan mesin pres hidrolik, mesin jahit dan dana pelatihan peningkatan kemampuan pengelola Bank Sampah Muhabbah.
Meski belum lama diterima, kehadiran alat itu menurut Sekretaris DLH Paser Romif Erwinadhi, sangat membantu pengelola dalam mengurangi volume sampah.
“Bank Sampah Muhabbah binaan DLH mendapat bantuan alat dari PLN, sebagai bentuk kepedulian PLN pada pelestarian lingkungan,” kata Romif.
Didampingi Taufik selaku pengurus Bank Sampah Muhabbah, Jumat (22/12), Romif mengatakan dalam bekerja Bank Sampah Muhabbah merangkul masyarakat, baik perorangan maupun lembaga atau organisasi, dalam kerjasama yang saling menguntungkan.

Seperti Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Senyum Desa Tapis. Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan, warga cukup menaruh sampah di tong yang ada di depan rumah. Dengan biaya yang relative murah, sampah-sampah itu secara rutin diangkut KSM Senyum di lokasi pemilahan sampah.
Sampah yang bernilai ekonomi. Seperti kertas kardus, plastik, kaleng dan lainnya, dikumpulkan untuk dijual.
“Kelompok-kelompok atau individu seperti ini yang dirangkul Bank Sampah Muhabbah. Mereka mendapat hasil dari sampah yang mereka jual, volume sampah yang masuk TPA berkurang, kan bagus itu,” ucapnya.

Terkait komitmen kerjasama, Romif menegaskan bahwa Bank Sampah Muhabbah berusaha tidak akan mengecewakan mitra kerjanya.
“Kita (DLH) sudah tegaskan ke Bank Sampah Muhabbah untuk menjaga kepercayaan mereka. Tidak seperti dulu lagi, begitu ada telepon dari mitra kerja, sampahnya segera diambil, jadi komitmennya sudah dibangun lebih dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Taufik mengatakan bantuan PLN dalam bentuk dana sebesar Rp 140 juta, yang di dalamnya terdapat rincian pembiayaan yang bisa dipertanggungjawabkan. Dari total dana tersebut diantaranya untuk pembelian mesin pres sampah agar volume sampah berkurang.

“Seperti kaleng, kardus, plastik kalau dimasukan ke alat press itu ukuran jauh berkurang, jadi bisa menghemat ruang penyimanan dan pengiriman," kata dia menjelaskan.
"Dana itu juga pengadaan mesin jahit, bahan-bahan untuk produk daur ulang. Yang menggembirakan lagi, dana itu juga mengakomodir pelatihan pengelola bank sampah di Jogya,” kata Taufik menambahkan. (aas)