Banyak Pejabat Berprestasi tapi Sayang Ikut Korupsi, Ini yang Diharapkan Saut Situmorang

Dia pernah dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 silam.

Bupati (nonaktif) Kutai Kartanegara Rita Widyasari (kiri) tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/10). Rita diperiksa perdana sebagai tersangka kasus korupsi terkait pemberian izin lokasi inti dan plasma perkebunan kelapa sawit di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/17. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Tidak sedikit kepala daerah dan pejabat yang menjadi tersangka di KPK adalah mereka-mereka yang justru berprestasi.

Seperti Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari. ‎

Selama ini, rekam jejak Rita cukup cemerlang.

Dia pernah dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 silam.

Ini lantaran Rita dinilai berkomitmen tinggi atas pembangunan kesejahteraan keluarga dan kependudukan di daerahnya.

Perempuan kelahiran Tenggarong ini ‎pernah pula menerima penghargaan sebagai salah satu inspirator pembangunan daerah 2017.

Selain Rita, ada pula mantan Dirjen Hubla, Antonius Tonny Budiono.

Pria kelahiran Pekalongan ini pernah dianugrahi penghargaan dari Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya di upacara peringatan HUT ke-71 RI atas pengabdiannya menjadi PNS selama 30 tahun.

Tonny juga berhasil menemukan kotak hitam (Black box) milik pesawat Airasia QZ8501 yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 28 Desember 2014.

Menanggapi sejumlah pejabat berpretasi yang terseret pusaran korupsi hingga gratifikasi, menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang itu adalah soal hati dan integritas yang buruk.

KPK kata Saut Situmorang selalu berupaya melakukan pencegahan dengan safari ke daerah untuk sosialisasi bahkan hingga ke institusi dan partai politik.

"‎Beberapa dari mereka (yang terjaring OTT) paling tidak pernah satu kali atau beberapa kali face to face bicara dengan pimpinan KPK. Apakah kami bangga dengan itu? Tentu tidak. Kami sedih karena seolah tidak berguna mencegah agar mereka tidak masuk penjara dan menyusahkan mereka sendiri, keluarga, masyarakat dan negeri itu," tutur Saut Situmorang.

Baca: Jatuh Cinta dengan 2 Bocah Palestina, Melly Goeslaw Ingin Adopsi, Sayang. . .

Baca: Ziarah ke Makam Olga dan Jupe, Ruben Onsu Banjir Pujian: Kamu dan Wendah Manusia Keren. . .

Baca: Lagi Liburan, Malas Banget Nih Bangun Pagi! Eh Jangan Kebablasan, Ikuti 6 Tips Ini

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved