Aktivitas dan Rumah Tak Terlihat Lagi

Setahun Dibina BPPT Petani Rumput Laut di Pantai Sungai Parit PPU Malah Beralih Profesi

Setahun dibina dan diberi fasilitas, ternyata petani rumput laut di Sungai Parit memilih beralih profesi, karena kurang modal dan bibit hancur.

Penulis: Samir |
samir paturusi/ tribun kaltim
Petani rumput laut di kawasan pantai Sungai Parit, Kabupaten Penajam Paser Utara, beralih professi akibat kekurangan modal serta gagal panen. 

PENAJAM,TRIBUN- Puluhan petani rumput laut di Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPPU), sudah setahun lebih mereka alih profesi karena kurang memiliki modal dan kesulitan pemasaran untuk melanjutkan usaha mereka.

Padahal sebelumnya petani rumput laut di daerah ini sempat mendapat bimbingan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Menurut pantauan Tribun, Selasa (26/12) di lokasi Kelompok Karya Bahari, sejumlah rumah berukuran kecil  yang selama ini dipakai petani rumput laut untuk melakukan aktivitas tidak terlihat lagi. Selain karena sebagian terkena abrasi juga dibongkar karena dikhawatirkan rusak.

Petani rumput laut di kawasan pantai Sungai Parit, Kabupaten Penajam Paser Utara, beralih professi akibat kekurangan modal serta gagal panen.
Petani rumput laut di kawasan pantai Sungai Parit, Kabupaten Penajam Paser Utara, beralih professi akibat kekurangan modal serta gagal panen. (samir paturusi/ tribun kaltim)

Baca: Tahap I PT SMI Cairkan Kredit sebesar Rp 125 Miliar untuk Biayai Proyek di PPU

Baca: DPC PBB PPU Serahkan Rekomendasi Pasangan Mustaqim-Sofyan Noor

Baca: Polres PPU Membekuk Empat Tersangka dan Menyita 43.307 Butir LL

Bukan hanya itu, di lokasi ini hanya terdapat dua unit rumah ini padahal sebelumnya ada sekitar 10 rumah yang berdiri.

Di rumah tersebut tidak ada lagi aktifitas para petani rumput laut, padahal sebelumnya rumah mereka ramai dengan aktifitas termasuk mengikat bibit rumput laut di tali.

Salah seorang petani rumput laut kelompok Karya Bahari, Muhammad Asse mengatakan, sudah setahun terakhir ini tidak ada lagi aktifitas petani rumput laut.

Kegiatan petani rumput laut.
Kegiatan petani rumput laut. (republika.com)

Ia mengaku, para petani sempat mendapat bantuan dan bibingan dari BPPT namun tidak bertahan lama.

“Waktu itu hanya sekali panen saja, setelah itu tidak pernah lagi karena gagal karena bibit yang kami tanam hancur,” jelasnya.

Padahal lanjutnya, para petani cukup menikmati hasil yang mereka dapat sekali panen. Karena untuk sekali panen rata-rata para petani bisa mendapatkan Rp 7 juta dan biasanya tiga kali panen dalam setahun.

Beginilah kondisi perumahan petani rumput laut di Pantai Sungai Parit, wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang sudah setahun ini dibina oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai sentra rumput laut di PPU. Kini sudah sepi, petani beralih profesi.
Beginilah kondisi perumahan petani rumput laut di Pantai Sungai Parit, wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang sudah setahun ini dibina oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai sentra rumput laut di PPU. Kini sudah sepi, petani beralih profesi. (samir paturusi/ tribun kaltim)

Baca: Gelar Car Hee Day Perdana Dirangkum dengan Senam Massal di Dome Penajam

Baca: Sekitar 1.00 KK di LIma Kelurahan Wilayah Penajam tidak Berminat Pasang Jaringan Gas

Baca: KPUD Penajam Paser Utara Andalkan Sosialisasi di Pengajian dan Yasinan

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved