Pilgub Kaltim
Jelang Pilkada Kaltim, Ini Pesan dan Ajakan Guru Mas'ud
Guru Mas'ud memberikan nasihat agama dan pemantapan dalam menjalin ukhuwah dan persaudaraan sesama anak bangsa.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Masih dalam suasana bulan Maulid, KH.Syekh Mas'ud Husain Al-Hasani menggelar pengajian di kediamannya di Lamaru, Minggu (7/1). Guru Mas'ud memberikan nasihat agama dan pemantapan dalam menjalin ukhuwah dan persaudaraan sesama anak bangsa.
Dalam pengajian yang dihadiri jamaah dari berbagai kalangan tersebut, Guru Mas'ud mengajak umat Islam berpegang teguh kepada Al Quran dan Al Hadist. Selain itu juga menekankan untuk mengerjakan rukun Islam dan menyempurnakan, salah satunya dengan berusaha dan berdoa supaya bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
"Berusaha dan berdoalah supaya Allah SWT bisa mengundang kita menunaikan ibadah haji ke tanah suci," kata ulama kharismatik Kalimantan tersebut.
Baca: Rizal Effendi Bakal Dukung Salah Satu Pasangan di Pilgub, Ini Bocorannya
Dalam kesempatan tersebut Guru Mas'ud yang juga Ketua Umum DPP Perhimpunan Rakyat Asli Kalimantan (Perak) berpesan kepada masyarakat Kaltim khususnya yang akan mengadakan Pemilihan Gubernur Kaltim untuk menjaga kedamaian dan kondusivitas Kaltim.
Dia menekankan agar agama tidak dijadikan alat politik oleh pihak manapun juga untuk meraih kekuasaan karena dapat menimbulkan perpecahan. "Agama jangan dimainkan untuk alat politik kekuasaan," tegas Guru Mas'ud.
Menurut dia, ketika agama digunakan sebagai alat politik untuk memperebutkan kekuasaan maka kebencian akan mudah menyebar di kalangan masyarakat. Hal itu berakibat tidak baik bagi persatuan dan kesatuan bangsa terutama di Kaltim yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku dan agama yang selama ini hidup berdampingan dengan damai dan penuh toleransi.
Baca: Gabung dengan PDIP, PKS Dukung Gus Ipul di Pilkada Jatim
Terlalu besar harganya kalau perpecahan terjadi di Kaltim hanya karena urusan kekuasaan dalam Pilkada. "Tragedi Pilkada DKI Jakarta jangan sampai terjadi di Kaltim," ujar Guru Mas'ud dengan penuh penekanan.
Guru Mas'ud menyebut dengan keras bahwa Pilkada DKI Jakarta sebagai pengalaman pahit yang bisa membuat daerah lumpuh jika terjadi di Kaltim. Ia mencemaskan sentimen agama dihembuskan lagi dalam Pilkada disini untuk tujuan politik.
Menurut Guru, jika sentimen agama digunakan untuk tujuan politik, maka bersiaplah untuk mendapatkan azab dari Allah SWT bagi para pelakunya.
Karena itulah Guru Mas'ud mengajak semua partai politik, organisasi masyarakat, dan semua pihak untuk bekerjasama dan bersatu supaya pelaksanaan Pilkada Kaltim khususnya dan di daerah lain bisa berjalan lancar dan bebas dari politisasi agama maupun kampanye hitam lainnya.
Baca: Lama Ditunggu, PKB dan PPP Akhirnya Keluarkan SK untuk Jaang-Ferdi
Dia berharap warga memilih pemimpin berdasarkan kualitas pemimpin , program yang ditawarkan dan apa saja yang dilakukan calon pemimpin tersebut nantinya setelah terpilih. Bukan karena unsur suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). (*)