Demi Anak, Seorang Ayah Rela Bangun Jalan Sejauh 8 Km Membelah Hutan, Hanya Pakai Linggis dan Kapak

Jalandhar Nayak (45) rela mengerahkan seluruh tenaganya untuk membangun jalan sejauh 8 km supaya anak-anak bisa lebih sering berkunjung.

youtube.com/News World Odisha
Jalandhar Nayak (45) membangun jalan sepanjang 8 km membelah hutan supaya anak-anaknya bisa lebih sering datang berkunjung. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Kasih sayang orangtua memang tulus dan tak kenal pamrih.

Demi kebahagiaan anak-anaknya, para orangtua akan rela melakukan apa saja.

Namun, belum tentu seorang anak bisa membalas kasih sayang orangtuanya.

Banyak anak terkadang lupa hingga kedua orangtua mereka harus menghidupkan masa tuanya sendirian.

Terlalu sibuk bekerja atau jarak rumah yang terlalu jauh, hal-hal tersebut sering dijadikan alasan jika mereka tidak bisa menemani atau mengunjungi orangtua.

Nayak hanya menggunakan kapak dan linggis untuk mengangkat serta memecah batu-batu besar yang menghalangi jalan.
Nayak hanya menggunakan kapak dan linggis untuk mengangkat serta memecah batu-batu besar yang menghalangi jalan. (youtube.com/News World Odisha)

Baca: Terlalu Ambisius, Para Ayah di Cina Daftarkan Putra Mereka di Pelatihan Ekstrem, Ada Balita Juga

Namun, apa yang dilakukan seorang ayah untuk anaknya ini bisa menjadi pengingat bahwa sampai kapanpun orangtua akan tetap memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (12/1/2018), Jalandhar Nayak (45) tinggal di sebuah desa terpencil di negara bagian Orissa, India timur.

Desa tersebut berjarak sekitar 9,6 km dari sekolah terdekat tempat ketiga putranya menuntut ilmu.

Ketiga putra Nayak harus menempuh perjalanan sulit selama 3 jam karena harus menempuh 3 bukit.

Supaya tidak terlambat dan tetap bisa menuntut ilmu, ketiganya menginap di sekolah dan hanya pulang ke rumah jika libur panjang tiba.

Nayak merasa iba pada putranya karena harus berada jauh dari rumah dan jarang pulang.

Ia yang hanya bekerja sebagai penjual sayurpun memutuskan untuk membangun jalan sejauh 8 km membelah hutan menggunakan kapak dan linggis, sehingga anak-anaknya bisa mengunjungi Nayak lebih sering.

Selama 2 tahun terakhir, Nayak berangkat setiap pagi sambil membawa peralatannya dan menghabiskan waktu hingga 8 jam untuk mengeluarkan dan memotong batu-batu besar.

Sebagai wujud pengakuan atas prestasi Nayak, pemerintah setempat berjanji akan menyelesaikan bagian jalan yang tersisa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved