Gurita Korupsi di Kota Raja
4 Fakta Gaya Hidup Rita Widyasari, dari Tas Mewah hingga Salon Pribadi
Selain itu, uang dollar AS yang jumlahnya setara Rp 200 juta, dan dokumen berupa rekening koran.
TRIBUNKALTIM.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar jumpa pers terkait kasus yang menjerat Bupati nonaktif Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, Selasa (16/1/2018).
Rita disangka melakukan tindak pidana pencucian uang.
Politisi Partai Golkar itu diduga membeli 40 tas mewah bermerek untuk menyamarkan uang hasil gratifikasi senilai Rp 436 miliar.
Gratifikasi senilai Rp 436 miliar itu diduga diterima Rita bersama Komisaris PT Media Bangun Bersama, Khairudin atas fee sejumlah proyek, fee atas perizinan, dan fee pengadaan barang dan jasa yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kukar.

Dalam jumpa pers, KPK menunjukkan beberapa barang bukti berupa tas yang dibeli Rita.
Beberapa tas tersebut bermerek Hermes, Chanel, dan Louis Vuitton.
Puluhan tas itu didapatkan petugas KPK saat melakukan penggeledahan di 9 lokasi.
Beberapa di antaranya di rumah pribadi Rita, rumah anggota DPRD, dua rumah pribadi di Samarinda, dan satu rumah teman Rita di Kabupaten Tenggarong.
Selain tas, KPK juga menyita sepatu dan jam tangan.
Selain itu, uang dollar AS yang jumlahnya setara Rp 200 juta, dan dokumen berupa rekening koran.
Rita dan Khairudin diduga membelanjakan hasil gratifikasi tersebut berupa pembelian kendaraan yang menggunakan nama orang lain.
Kemudian, membeli tanah dan menyimpan uang atas nama orang lain.
Kebiasaan Rita Widyasari menjalani hidup mewah bukanlah hal baru.
Sejak dulu, anak kandung almarhum Syaukani Hasan Rais ini sudah punya koleksi barang berkelas dunia.
Berikut fakta-fakta yang dirangkum TribunKaltim.co:
1. Lemari Penuh Tas Merek Luar Negeri
Kebiasaan Rita Widyasari mengoleksi barang mewah bukanlah hal baru.
Sama seperti perempuan sosialita pada umumnya, dulu, Rita Widyasari, juga menggemari tas-tas mahal bermerek.
Koleksi tas Luis Vuitton asli dari luar negeri memenuhi lemarinya.
Tidak ketinggalan, Hermes, Prada, dan sederet merek tas lainnya juga menjadi koleksi Rita.
"Bapak saya paling tahu, apa koleksi kesukaan saya. Terakhir, bapak saya belikan Hermes dari Italia seharga 200 juta rupiah," sebutnya kepada Kompas.com, tahun 2014 lalu.

Namun, lanjut dia, seiring waktu berjalan, ketertarikan pada barang-barang bermerek itu luntur.
Saat menjadi Bupati Kukar, Rita mengenal kerajinan ulap doyo, yakni akar pohon khas Kutai yang bisa dijadikan sarung tenun, baju, dan lainnya.
"Saya langsung jatuh cinta sama ulap doyo. Ibu-ibu perajin kain itu saya berdayakan. Ayo bikin sarung dan baju dari ulap doyo. Tidak hanya itu, lama-lama saya berpikir membuat kerajinan lain seperti tas, dompet, dan asesori lain dari bahan ulap doyo. Tuh, kalau mau lihat ada di Rita Centre Kerajinan Tangan," kata dia sembari memamerkan koleksi tas ulap doyo miliknya.
2. Dilelang Murah
Pada awal Juli 2014 lalu, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari melelang semua tas dan koleksi busana bermerek miliknya.
Semua koleksi tas dan baju yang dibelinya dari luar negeri itu diobral murah.
Salah satu tas bermerek Vercase pemberian ayahandanya, Syaukani, juga dilelang.
“Iya semua saya lelang, dulu saya beli Hermes ada yang sampai Rp 200 juta. Tapi sekarang saya lelang Rp 1 juta ke bawah. Ada juga tas Versace seharga Rp 45 juta dilelang seharga Rp 1 juta. Tas itu hadiah dari Bapak Syaukani saat di Paris. Tidak apa-apa semua dilelang saja,” ungkapnya (1/7/2014).

Tak hanya itu, sebuah busana muslimah yang hanya sekali dipakainya saat Lebaran ditawarkan dengan hanya Rp 200.000. Padahal, Rita membeli busana itu dengan belasan juta rupiah.
“Dulu saya membeli busana ini seharga Rp 18 juta. Khusus hari ini saya lelang cuma Rp 200.000,” ujarnya.
Jumlah dari hasil lelang tas Hermes dan pakaian-pakaian Rita mencapai Rp 54,4 juta.
Rita mengatakan bahwa hasil itu akan disumbangkan kepada korban bencana alam dan sembilan tempat ibadah.
“Semua hasil lelang busana ini akan disumbangkan untuk korban bencana alam di Kukar, termasuk korban banjir di Muara Kaman,” kata Rita kala itu.
Namun, Rita juga tak menampik bahwa aksi ini sebagai bagian dari memohon doa restu masyarakat untuk menjatuhkan pilihan yang sama dengannya sebagai tim pemenangan Prabowo-Hatta di Kukar. Menurut dia, pasangan capres dan cawapres nomor urut satu itu mampu mengemban tugas di Indonesia.
"Sebagai tim pemenangan Prabowo-Hatta, saya harus konsisten. Saya yakin, pasangan Prabowo-Hatta mampu dan amanah untuk Indonesia,” tandasnya.
3. Kabupaten Rocker
Tidak hanya ulap doyo, Kukar ternyata juga dikenal dengan "kabupaten rocker".
Sudah tiga tahun terakhir, Kukar mendatangkan band-band rock legendaris dari luar negeri, yakni Sepultura, pada tahun 2012, Halloween pada 2013, dan Testament pada 2014. Tidak terkecuali band Tanah Air seperti Power Metal, God Bless, dan lainnya.

Semua masyarakat menonton gratis, tidak terkecuali masyarakat Samarinda dan Balikpapan, ikut memadati Stadion Aji Imbut Kukar, tiap band-band itu datang.
"Rencana tahun depan ada lagi, tapi masih belum dipastikan siapa yang datang. Pokoknya Kukar Rockin Fest," ujarnya kala itu.
4. Belajar Kecantikan Hingga ke Shanghai
Selain gemar mengoleksi tas mewah, Rita juga selalu memperhatikan perawatan tubuh sehingga perempuan berusia 41 tahun ini selalu tampil cantik dan menawan.
Namun, kata cantik yang sering ditujukan kepadanya, bagi Rita, sedikit terlalu berlebihan.

Sama seperti setiap perempuan, pasti berusaha tampil maksimal. Terutama wajah, sesibuk apa pun tugas negara, wajah tidak boleh kusam dan harus dirawat.
"Saya suka dunia kecantikan. Saya ini punya salon pribadi. Dulu saya kursus kecantikan sampai ke Singapura dan Shanghai. Saya juga belajar di Make-up Forever yang di Jakarta. Pokoknya cita-cita saya punya salon kecantikan profesional. Jadi, saya ini punya keahlian merias sendiri. Sayangnya, saya enggak punya waktu berdandan lama, jadi tampil apa adanya," ungkapnya tertawa. (*)