Pilkada
Coklit di Kota ini Libatkan 1400 Petugas
petugas panitia pemutakhiran data pemilih akan berkunjung ke setiap rumah warga di Balikapapan secara door to door
Penulis: tribunkaltim | Editor: Martinus Wikan
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menjelang Pilkada serentak di 171 daerah di seluruh Indonesia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyelenggarakan pencocokan dan penelitian (Coklit) serentak nasional yang dimulai Sabtu (20/1/2018).
Diutarakan Noor Thoha, Ketua KPUD Balikapapan, Kegiatan coklit pada hari pertama tersebut akan dilakukan secara serentak. Namun kegiatan coklit sendiri akan berlangsung selama sebulan hingga 18 Februari 2018 mendatang.
Lebih lanjut, petugas panitia pemutakhiran data pemilih akan berkunjung ke setiap rumah warga di Balikapapan secara door to door untuk melakukan Coklit data pemilih tetap hasil sinkronisasi dengan daftar penduduk pemilih potensial pemilu.
Di Balikpapan sendiri, kegiatan ini akan melibatkan 1.400 an petugas gabungan, termasuk dari panitia pemilihan kecamatan dan panitia pemungutan suara (PPK dan PPS).
"Ini gerakan serentak dalam rangka membangkitkan kesadaran masyarakat. Jadi seluruh rumah ga ada yang terlewat. 1 orang petugas ditarget 5 rumah sehari,"ujar Thoha.
Bahkan, kata Thoha, dari hasil konferensi pers KPU pusat beberapa hari lalu yang juga ditinjau perwakilan Museum Rekor Indonesia (MURI), diprediksi Coklit serentak ini akan memecahkan rekor MURI juga.
Lanjutnya, bagi setiap rumah yang telah didatangi petugas Coklit akan ditempeli stiker khusus.Thoha berharap agar kegiatan ini bisa juga mendongkrak partisipasi masyarakat Balikapapan dalam Pilgub Kaltim mendatang.
Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Kaltim yang mendorong agar partisipasi pemilu mencapai prosentase 77 persen.
Mengingat, selama ini tingkat partisipasi masyarakat Balikpapan, berkaca dari Pilgub sebelumnya hampir tidak pernah mencapai 60 persen keikutsertaan.
"Ada kecendrungan masyarakat apatis, karena bagi mereka, pemilu ga pemilu, ga berdampak pada kehidupan mereka,"ujar Thoha.
Untuk itulah, pihaknya berusaha mendorong kesadaran memilih bagi pemilih pemula, seperti yang berusia 26 tahun dan pensiunan TNI/Polri yang diperkirakan jumlahnya mencapai 15 persen atau 67 ribu pemilih. "Karena pemilih pemula ini kesadaran politiknya belum tercemar,"ujarnya. (m02)