Kesehatan
Sinar Matahari Bikin Kita Langsing Lho, Mulai Sekarang Rajin Berjemur Yuk. . .
Selain itu, tubuh juga dapat bereaksi dengan cahaya biru matahari (410 - 500 nanometer).
TRIBUNKALTIM.CO -- Telah diketahui bahwa tubuh dapat merespon sinar matahari.
Salah satu manfatnya adalah memproduksi vitamin D setelah terpapar sinar ultraviolet B (UVB).
Selain itu, tubuh juga dapat bereaksi dengan cahaya biru matahari (410 - 500 nanometer).
Sel fotosensitif akan merespon cahaya tersebut dan memberi sinyal pada tubuh adanya sinar matahari.
Ini berguna untuk mengatur jam biologis atau ritme sirkadian selama 24 jam.
Para ilmuwan dari Universitas Alberta, Kanada, pun menggunakan cahaya biru untuk melihat reaksi tubuh lainnya.
Mereka ingin mengetahui apakah cahaya biru dapat mengaktifkan adiposit putih
Untuk diketahui, adiposit putih merupakan sel lemak di bawah kulit.
Adiposit dapat menghasilkan insulin yang berguna mengubah glukosa menjadi energi.
Peran ini tentu sangat bermanfaat bagi pengidap diabetes tipe 1.
Baca: Bujet Tipis? Jangan Khawatir, Liburan ke 5 Negara Ini Setara dengan Nilai Rupiah
Saluran pada membran adiposit dapat terbuka dan tertutup di bawah pengaruh panjang gelombang cahaya tertentu, seperti pada cahaya biru.
Para ilmuwan mengendalikan jenis panjang gelombang cahaya antara 450-480 nanometer.
Para ilmuwan menemukan bahwa sel lemak menghasilkan protein jam biologis atau melanopsin.
Selain itu, sel tersebut juga melepaskan lebih banyak molekul gliserol dan mengurangi timbunan lipid hingga hampir sepertiga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-sinar-matahari-pagi_20160103_082747.jpg)