185 Wisatawan Asal Tiongkok Batal Berkunjung ke Derawan
Mereka dijadwalkan akan tiba pada 25 Januari mendatang, namun karena travel warning ini, seluruh wisatawan membatalkan
Penulis: tribunkaltim | Editor: Martinus Wikan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sejak awal tahun 2018 kemarin, Pemkab Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, telah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan para wisatawan dari Tiongkok yang hendak berlibur ke Pulau Maratua dan Derawan melalui Kota Tarakan.
Sayangnya, informasi terakhir, 185 wisatawan tersebut dikabarkan batal berkunjung lantaran adanya travel warning dari negeri tirai bambu untuk warganya.
Mereka dijadwalkan akan tiba pada 25 Januari mendatang, namun karena travel warning ini, seluruh wisatawan membatalkan keberangkatannya karena kabar merebaknya penyakit difteri.
Sekadar diketahui, Pemkot Tarakan telah meningkatkan status difteri menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Padahal yang KLB difteri di Tarakan, di tempat kita (Berau) masih aman-aman saja,” kata Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo kepada Tribunkaltim.co, Kamis (18/1/2018).
Agus mengatakan, meski melalui Tarakan, namun tujuan utama para wisatawan tersebut adalah Pulau Derawan dan Maratua.
“Kenapa lewat Tarakan? Karena landasan pacu (di Bandara Kalimarau) belum bisa didarati pesawat-pesawat besar jenis Boeing Next Generation,” jelasnya.
Karena itu, para wisatawan dari Tiongkok memilih mendarat melalui Bandara Internasional Juwata, Tarakan.
“Saya akan kembali mengajukan usulan ke Kementerian Perhubungan untuk memperkuat landasan pacu, sehingga wisatawan bisa langsung datang ke sini tanpa harus transit atau turun di kota lain,” ujarnya.
Meski demikian, kata Agus, pihaknya juga tidak dapat berbuat banyak untuk meyakinkan para wisatawan untuk tetap berkunjung karena kasus difteri. “Ini kan force major, sesuatu yang tidak bisa dihindari,” imbuh Agus.
Agus Tantomo juga mengatakan, pariwisata mestinya didukung dengan infrastruktur yang memadai.Salah satunya adalah kesiapan sarana dan prasarana transportasi udara.
"Wisatawan tidak akan mau datang kalau harus transit sana-sini, kalau ada, mereka akan memilih penerbangan yang langsung," tandasnya.
Padahal, saat ini Pemkab Berau tengah berupaya menggenjot sektor pariwisata, dengan harapan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini, sekaligus memberikan dampak perekonomian yang nyata bagi masyarakat yang bermukim di sekitar objek wisata.(gef)