Mau Berobat di Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD AW Syahranie, Ini Tarifnya
Instalasi Kedokteran Nuklir bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit kanker, jantung dan lainnya dengan lebih canggih.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Adhinata Kusuma
SAMARINDA, TRIBUN - Instalasi Kedokteran Nuklir yang ada di RSUD AW Syahranie, bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit kanker, jantung dan lainnya dengan lebih canggih. Berapa biaya berobatnya?
Biaya menggunakan fasilitas kedokteran nuklir ini memang cukup mahal. Untuk diagnostik berkisar di angka Rp 1 juta -Rp 4 juta. Sementara untuk terapi berkisar antara Rp 6 juta -Rp 30 juta (tergantung dosis yang diberikan).
Dan kabar baiknya, seluruh layanan di Instalasi Kedokteran Nuklir ini ditanggung oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Semua pemeriksaan ditanggung oleh BPJS," kata Kepala Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD AW Syahranie, Habusari Hapkido Sp.KN Senin (29/1).
Baca: Instalasi Kedokteran Nuklir Kini ada di Kaltim, Ini Untungnya buat Pasien
Baca: Maret, Seluruh Perizinan di Kaltim Bakal bisa Diurus secara Online

Seluruh peralatan, kata dr Habusari, sebenarnya sudah tiba di Kota Samarinda awal tahun 2017 lalu. Namun karena harus melengkapi perizinan dan melengkapi fasilitas ruangan, Instalasi Kedokteran Nuklir ini baru bisa dioperasikan awal tahun 2018.
"Ruangannya kan besar. Jadi AC dan lain-lain baru terpasang, baru kita beroperasi di awal tahun 2018 ini," katanya.
Terkait bahwa masih ada anggapan di masyarakat bahwa menggunakan nuklir sangat berbahaya, khususnya terkait radiasi, dr Habusari punya penjelasan. Menurutnya, teknologi nuklir ini sebenarnya sudah banyak digunakan di dalam kehidupan, dan terbukti aman.
Salah satunya di bidang pertanian. Dan perlu diketahui, kadar nuklir yang digunakan di bidang kesehatan ini sangatlah kecil. Dia juga menyampaikan bahwa Instalasi Kedokteran Nuklir ini bisa dan aman digunakan untuk segala usia, termasuk bayi.
"Di sini memang belum pernah (pasien bayi), karena kita masih baru. Tapi kalau di Bandung sering," katanya. (dep)