Teganya. . . Guru Tuduh Murid Curi Ponsel di Depan Kelas, Bocah Ini pun Malu dan Bunuh Diri!
Tentu jadi hal lumrah bila muncul asumsi, semangat hidup seseorang dapat dilihat dari keseimbangan latar belakang keluarga.
TRIBUNKALTIM.CO -- Konon, guru adalah orangtua ke-2 bagi setiap generasi.
Hampir 12 jam dalam sehari suka cita dijalani beragam bocah di sekolah.
Tentu jadi hal lumrah bila muncul asumsi, semangat hidup seseorang dapat dilihat dari keseimbangan latar belakang keluarga dan iklim pendidikannya.
Namun apa yang akan terjadi bila sekolah, gudang pemberi mimpi dan bekal bagi masa depan, justru jadi neraka super ngeri bagi anak-anak?
Seorang murid SMP nekat bunuh diri.
Sepucuk surat kepedihan dikirim kepada sang paman.
Isinya cukup sederhana: ingin pergi meningalkan dunia dengan cara gantung diri.
Ternyata alasannya untuk mangkat bikin banyak orang sedih sekaligus marah.
Baca: Prihatin Nenek Saulina Divonis karena Tebang Pohon Durian, Alexandra Gottardo Ingin Merawatnya
Bagaimana tidak, murid yang duduk di kelas 7 dituduh mencuri ponsel saat di sekolah.
Parahnya lagi, telunjuk penuh kecurigaan ditodongkan langsung oleh gurunya sendiri, orangtuanya selama di sekolah.
Coba simak dan resapi dalamnya pesan yang tertanam pada surat yang ditulis sang bocah.
"Bu Guru, saya tidak mencuri ponsel Bu Guru. Saya Sumpah."
Baca: Kain Kalimantan Dikenalkan di New York Fashion Week, Ternyata Ada Kisah Sedih di Baliknya
Sekali lagi coba bayangkan bila sang bocah adalah keluarga kita sendiri.