Berita Video
Innalillahi, Mahasiswi Cantik Diberondong Peluru Usai Tolak Lamaran Pria, Ini Kata-kata Terakhirnya
Namun, keluarga Rani khawatir polisi akan memanipulasi kasusnya karena Mujahid memiliki kekuatan politik di belakangnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Aasma Rani, mahasiswi kedokteran asal Pakistan, meninggal setelah dikabarkan ditembak oleh Mujahidullah Afridi, pria yang ia tolak lamarannya.
Seperti dilansir dari Independence, Mujahidullah Afridi adalah pria dengan latar belakang politik yang kuat.
Aasma terus menerus menyebutkan nama pembunuhnya sebelum akhirnya meninggal dunia.
Baca: Ceramah Ustaz Abdul Somad Terhenti, Tiba-tiba Master Limbad Bangkit dan Lakukan Ini

Baca: Dipanggil dengan Sebutan Sweety, Benarkah Cewek Berdarah Arab Ini Calon Istri Nassar?
Insiden terjadi pada 27 Januari sore ketika Rani tiba di Kohat bersama iparnya.
Di sana ternyata ada Mujahid yang telah menunggunya.
Mujahid langsung menembak Rani tiga kali.
Meski Rani langsung dilarikan ke rumah sakit, ia meninggal keesokan harinya.

Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya.
Namun ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.
Baca: Dibuang Sayang, 7 Ponsel Jadul Ini Kini Diburu Para Kolektor, Harganya Fantastis!
Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menambak dirinya.
Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.
Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.