Isak Tangis dan Lambaian Tangan Murid SD Lepas Pak Nus

Pelepasan Wakil Walikota Samarinda (non aktif) Nusyirwan Ismail ke peristirahatan terakhir digelar di Balaikota Samarinda, Rabu (28/2).

Penulis: tribunkaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Usai menerima penghormatan terakhir dari seluruh ASN di lingkungan Pemkot Samarinda, jenazah Nusyirwan dibawa ke Masjid Darrulasalam, Jalan KH Marisi, Rabu (28/2/2018). 

SAMARINDA, TRIBUN -Isak tangis Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Samarinda mewarnai prosesi pelepasan Wakil Walikota Samarinda (non aktif) Nusyirwan Ismail ke peristirahatan terakhir yang digelar di Balaikota Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, Rabu (28/2).

Nuysirwan juga merupakan Calon Wakil Gubernur Kaltim nomor urut 2, yang berpasangan dengan Calon Gubernur (Cagub) Sofyan Hasdam (AnNur).

Dalam perjalanan menuju Balaikota, iring-iringan mobil pembawa jenazah Nusyirwan juga disambut lambaian tangan murid-murid SD yang berjejer di sepanjang jalan yang dilalui. "Selamat jalan, Pak Nus," kata beberapa ASN berurai air mata, sesaat setelah jenazah tiba di Balaikota.

Setelah tiba di halaman Balaikota, sebanyak enam orang petugas Satpol PP dibantu keluarga membawa jenazah yang sudah dibungkus kain merah putih ke teras atas Balaikota.

Walikota Samarinda Syaharie Jaang juga tampak tak bisa menyembunyikan kesedihannya atas kepergian pria yang sudah mendampinginya memimpin Kota Samarinda selama dua periode tersebut. Selama prosesi dilakukan, Jaang memang tampak tegar.

Bahkan Jaang turun terlebih dahulu ke halaman, untuk ikut memasukkan jenazah ke dalam mobil ambulance. Saat jenazah mulai diangkat dari teras atas ke halaman, barulah Jaang terlihat mulai menangis. Sesekali, Jaang menyeka air mata yang menetes dengan sapu tangan.

Tampak hadir dalam acara pelepasan yang dipimpin langsung Walikota Samarinda (non aktif) Syaharie Jaang tersebut, antara lain Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif, Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairuddin, Ketua MUI Samarinda Zaini Naim, dan sejumlah tokoh lainnya.
Sebelum resmi dilepas ke peristirahatan terakhir, seluruh ASN dipimpin Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin memberikan penghormatan terakhir.

Selanjutnya, jenazah Nusyirwan dibawa ke Masjid Darrulasalam Jalan KH Marisi untuk disahalatkan, dan setelah itu kembali dibawa dengan berjalan kaki ke TPU Muslimin, Jalan Abul Hasan. Nusyirwan dimakamkan tepat didekat ayahnya, H Ismail yang sudah lebih dulu dimakamkan di TPU tersebut.

Syaharie Jaang menuturkan, bagi dirinya, Nusyirwan bukanlah orang baru. Bahkan sejak Nusyirwan masih bertugas di Kepala Dinas Perindustrian Kaltim dan Asisten II Setprov Kaltim dari tahun 2001 -2008, mereka sudah intens berkomunikasi. Satu hal yang memang cukup menonjol dari seorang Nusyirwan, kata Jaang adalah kercerdasannya.

"Orangnya memang cukup pintar ya. Bahkan lebih di atas saya," ujar Jaang.
Selain itu, Nusyirwan juga menurutnya sosok yang mudah berinteraksi dan enak diajak berdiskusi. Satu hal cukup menarik kata Jaang, kala keduanya berbincang atau ngobrol, tak pernah pernah sekali pun membahas persoalan politik. Biasanya, yang paling sering dibahas adalah masalah keluarga, kesehatan dan saling memberikan penguatan serta motivasi.

"Jadi walaupun dalam perjalanan politik berbeda, tapi silaturahmi, dukungan persaudaraan tetap kami jaga. Itu komitmen saya dengan Pak Nusyirwan," kata Jaang.

Satu hal yang juga cukup berkesan kata Jaang, adalah saat pengundian nomor di KPUD Kaltim, baru-baru ini. Kala itu, dirinya yang berpasangan dengan Awang Ferdian Hidayat mendapat nomor urut 2. Sambil berseloroh, kenang Jaang, Nusyirwan berkata kepadanya bahwa itu adalah nomor mereka.

Di mana seperti diketahui, dua kali maju di Pemilihan Walikota Samarinda beberapa waktu lalu, pasangan Syaharie Jaang -Nusyirwan Ismail (JaaNur) juga memperoleh nomor urut 2. "Ini (nomor 2) nomor kita ya. Karena kami maju itu, dua kali, selalu nomor 2," tutur Jaang.

Dan yang juga tak terlupakan, kata Jaang, ketika dirinya dan Nusyirwan mengikuti Deklarasi Pilkada Damai Di GOR Sempaja, baru-baru ini. Kala itu, kata dia, ada salah satu paslon yang menyoroti dengan keras masalah banjir di Kota Samarinda. Marasa Jaang disudutkan, Nusyirwan lalu memberikan kata-kata penghiburan.

"Pak Jaang sabar ya, nggak usah langsung diambil hati. Saya bilang, oh iya, nggak. Pokoknya kita tetap jaga hubungan kita, silaturahmi," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved