Ini Penyebab Banyaknya Korban Tewas di Sungai Mahakam, Warga Samarinda Waspada!

Tercatat, terdapat sekitar 10 korban tewas tenggelam di Sungai Mahakam, hingga ke anak sungainya di Samarinda.

TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Mahakam, Kamis (1/3/2018). 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus tewasnya orang di Sungai Mahakam, bukanlah hal baru terjadi.

Namun, kejadian tersebut telah kerap terjadi, dengan jumlah korban yang tidak sedikit.

Tercatat, terdapat sekitar 10 korban tewas tenggelam di Sungai Mahakam, hingga ke anak sungainya di Samarinda, sejak Januari hingga awal Maret ini.

Rata-rata korban tenggelam baru ditemukan sekitar tiga hari kejadian, dan semua korban yang tenggelam, ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.

Baca: Ganasnya Sungai di Samarinda, Selain Ancaman Orang Tenggelam, Ada Buaya Juga!

"Kasus yang terjadi di Samarinda, semuanya ditemukan dalam kondisi telah meninggal, dan rata-rata ditemukan tiga hari setelah kejadian," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas), Dede Hariana, Kamis (1/3/2018).

Lanjut dia menjelaskan, faktor yang mempengaruhi cepatnya korban ditemukan, yakni banyaknya personel yang melakukan pencarian, berasal dari Basarnas, kepolisian, LSM relawan, hingga warga sekitar.

Lalu, perkiraan lokasi munculnya korban, termasuk fakto cuaca.

Baca: Hari Kedua Pencarian, Tim SAR Gabungan Harap Cuaca Cerah

"Kalau cuaca mendukung pencarian dapat maksimal, kalau hujan pencarian pasti dihentikan terlebih dahulu," tuturnya.

Sementara itu, Dede juga menjelaskan faktor dari tenggelamnya korban di sungai, mulai dari kurangnya memperhatikan keselamatan, terutama warga yang kerap menggunakan perahu di sungai, faktor kelalaian dan pengawasan orangtua yang kurang terhadap anak-anaknya yang bermain di sungai.

"Kalau sedang naik perahu, biasanya warga tidak menggunakan life jacket, walaupun bisa berenang, tetap harus gunakan, karena arus dan luasnya sungai ini," ungkapnya.

Baca: Ogah Kecewa Dua Kali, Rizal Effendi tak Mau Grusa-grusu Langsung Bilang Yes!

"Jika korbannya anak-anak, orangtua harus lebih perhatikan lagi saat anak-anaknya bermain, berenang di pinggir sungai, bisa membahayakan, karena tidak sedikit korban tewas tenggelam anak di bawah umur," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved