Longsor Hantam Dua Rumah, Wilis Merasakan Getaran Rumahnya

Musibah itu memakan hampir setengah badan jalan yang biasa digunakan warga perumahan yang terletak di kawasan tinggi alias bukit tersebut.

Penulis: tribunkaltim |
FACHMI RACHMAN
Longsor susulan terjadi di kawasan Perumahan Pelangi Penggalang Residence Balikpapan, Kamis (1/3/2018). Dua rumah warga tertimpa longsoran. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hujan deras mengguyur Balikpapan, Kamis (1/3). Kejadian longsor dirasakan oleh pemilik rumah di Perumahan Pelangi Penggalang Residence Balikpapan.

Pemilik rumah, Willis merasakan getaran dari dalam rumahnya.
Kontan hal itu membuatnya langsung ke luar rumah. Bukan gempa, pikirannya langsung ke lokasi longsor yang hanya berjarak 30 meter dari tempat tinggalnya.

Informasi yang didapat Tribun bahwa dua hari lalu longsor terjadi di Perumahan Pelangi Penggalang Residence RT 33, Balikpapan.

Longsor menyebabkan tembok pembatas jalan meluncur bebas ke bawah.
Musibah itu memakan hampir setengah badan jalan yang biasa digunakan warga perumahan yang terletak di kawasan tinggi alias bukit tersebut.

Jalan tersebut terbelah menjadi dua kala itu. Nah, hujan deras yang mengguyur Balikpapan sejak subuh hari, Kamis (1/3) mengakibatkan longsor susulan.

Tanah longsor kembali turun hingga menghantam dua rumah warga yang berada di bawahnya.
Tanah longsor sudah menyentuh bagian belakang rumah.

Beruntung, pemilik rumah yang bangunannya tertimpa longsoran sudah lebih dulu mengungsikan diri.
"Sebelum jam 6 pagi itu, mas. Dengar suara gemuruh, kerasa juga getarannya. Saya langsung keluar, ke lokasi longsor," ujar Wilis (29) warga yang tinggal di blok A nomor 1 kepada Tribun.

Sehari sebelumnya, warga perumahan yang berjumlah 19 KK tersebut menutup longsoran dengan terpal untuk menghalau air hujan langsung.

Mereka tak mengira bahwa longsor kembali terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka.

"Keluaran semua warga itu, mas, hujan-hujan. Dua hari kemarin itu masih belum, hari ini tambah parah, sudah jatuh ke bawah tembok dan tanah mengenai rumah warga itu," tuturnya sambil menunjuk dua rumah di bawah.
Di lingkungan tempat tinggalnya dalam 2 tahun terakhir sudah 3 kali longsor terjadi. Kejadian pertama pada awal Maret 2017 lalu.

Longsor tersebut mengakibatkan terputusnya akses jalan keluar untuk kendaraan roda empat.

"Tahun lalu longsor sempat diperbaiki, baru15 persen pengerjaan ditinggal. Akhirnya tertutup akses keluar kita. Harusnya di sana (sambil menunjuk) akses keluar mobil," bebernya.

Sementara dua longsor berikutnya terjadi hanya berselang dua hari di tempat yang sama.
Kondisi saat ini tepi longsor hanya sekitar tiga meter dari rumah warga. Warga yang lewat menggunakan motor harus berhati-hati, lantaran sisa jalan di bibir longsor hanya bisa dilewati satu kendaraan roda dua.

Bila keseimbangan tak bagus, maka bisa saja mereka terjungkal ke bawah longsoran. "Kemarin BPBD dan Kelurahan sudah ke sini. Kata mereka, sih, nanti bakal memanggil pengembangnnya. Ini kalau dibiarkan, cepat atau lambat rumah warga ini bisa ikut turun, mas," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved