Dubes RTT Xiao Terkesan Potensi Kaltara, Gubernur Irianto Tawarkan Jembatan Bulan
Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Mr Xiao Qian menuturkan, Provinsi Kaltara memiliki banyak potensi
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Mr Xiao Qian menuturkan, Provinsi Kalimantan Utara memiliki banyak potensi investasi yang dapat direalisasikan. Berdasarkan pemaparan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, peluang itu terlihat sangat realistis untuk direalisasikan.
"Meski ini kunjungan pertama saya ke Kaltara semenjak dijadikan Dubes di Indonesia, tapi gambaran yang disajikan Gubernur sudah sangat mewakili apa yang kita inginkan," kata Xiao pada pertemuan dengan jajaran Pemprov Kaltara di Swiss-Belhotel Tarakan, Kamis (1/3).
Gambaran tersebut, kata Xiao, tak jauh dari realita singkat yang diperoleh dari sejumlah informasi yang digalinya.
"Kaltara bersama Sumatera Utara dan Sulawesi Utara merupakan tiga provinsi yang menjadi basis pengembangan koridor ekonomi komprehensif sebagaimana kesepakatan yang dijalin pemerintah kedua negara melalui Presiden RI Joko Widodo dan Presiden RRT Xi Jinping. Jadi, pasti prospek yang ditawarkan cukup menarik," jelasnya.
Baca: Tarian Mandarin dan Papua Hibur Peserta Lomba Mewarnai yang Digelar SD Tunas Budi Luhur Balikpapan
Xiao juga menyebut bahwa hasil dari kunjungan kerjanya kali ini, sangatlah positif. "Sebagaimana tugas dan kemampuan yang saya miliki, saya berkewajiban melaporkan hasil kunjungan kerja ini, termasuk pertukaran pendapat dan informasi dari pertemuan dengan Gubernur Kaltara kepada Pemerintah RRT. Saya kira, laporannya sesuai pemaparan Gubernur, positif, komprehensif, dan produktif. Penyambutannya juga hangat dan baik," papar Xiao.
Xiao berupaya memberikan pemaparan yang positif sehingga dapat membantu terwujudnya harapan Gubernur dan Pemprov Kaltara atas sejumlah peluang investasi yang ditawarkan.
Kemudian, beberapa hal menjadi fokus pemaparan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie pada Presentation of North Kalimantan's Strategic Projects di Ruang Pertemuan Lantai 2 Swiss-Belhotel Tarakan, seperti soal peluang investasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
"Pada rencana ini, sudah ada beberapa investor yang serius untuk merealisasikan investasinya. PT KHE (Kayan Hidro Energy) dan PT Sarawak Energy berhad-Kayan Group. Untuk PT KHE yang berinvestasi pada PLTA Kayan, sudah melakukan upaya pengurusan izin 2010. Untuk realisasi PLTA Kayan tahap I-nya, tinggal menunggu izin konstruksi dari Menteri PUPR," kata Irianto.
Baca: Sabtu, Xpress Air Terbang Perdana dari Nunukan
PT KHE memperoleh 5 titik izin lokasi pembangunan PLTA di wilayah Sungai Kayan dari Bupati Bulungan H Sudjati. "Berdasarkan studi kelayakannya, dari 5 bendungan yang akan dibangun nanti bisa menghasilkan listrik sekitar 9 ribu MW,," katanya.
Khusus PLTA Kayan Tahap I, ditarget menghasilkan daya 900 MW. "Dalam proyek ini, PT KHE juga sudah menjalin koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah RRT lewat Pemerintah Indonesia bersama Pemprov Kaltara. Jadi akan diupayakan kerja sama dengan RRT dalam hal pembiayaan juga teknologi pembangunan bendungannya," ujarnya.
PT Sarawak Energy Berhad-Kayan Group, bakal membangun PLTA di Malinau dengan target daya 1.000 MW. "Mereka juga sudah dapat izin lokasi dari Bupati Malinau. Kini sedang menyusun studi kelayakan," ujarnya.
Irianto juga menawarkan investasi di industri hilir minyak sawit. Di Kaltara, sudah ditanami sekitar 300 ribu hektare lahan kelapa sawit. Sementara, para bupati sudah mengeluarkan izin lokasi perusahaan sawit itu, sekitar 850 ribu hektare.
Baca: Forum DPRD Kabupaten dan Kota di Kaltara Suarakan Penerapan BBM Satu Harga