Pilgub Kaltim 2018
Rusmadi-Safaruddin Peduli Burung Endemik Kalimantan, Ini yang Disampaikannya
Salah satu warga bernama Romi, meminta agar pasangan nomor 4 ini menyatakan komitmen dalam hal pelestarian habitat satwa endemik Kaltim.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kalimantan Timur jadi tempat bermukim burung-burung langka lantaran hutan dataran rendahnya beriklim lembap subtropis dan tropis.
Berbagai macam jenis burung secara alami mendiami pulau Kalimantan.
Burung endemik seperti Berencet Gunung, Buntut tumpul, Cabai Panggul-Hitam, Garullax Calvus, Kancilan, Kasumba, Madi Hijau, Opiur, Orioulus, Paruh kodok, Pijantung, Puyuh, Sempidan, Sikatan, Spilornis, dan Takur hanya bisa dijumpai di tanah Kalimantan.
Menyadari hal tersebut pasangan nomor urut 4, Rusmadi-Safaruddin menyadari bahwa aneka habitat burung harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Pemerintah dalam hal ini harus menjamin, sekaligus memberikan perhatian terhadap satwa endemik di Kalimantan Timur khususnya.
Baca: Rahmad Masud Ingatkan PNS Hati-hati Saat Pilkada
Baca: Usai Diperiksa Sekitar Empat Jam, Begini Pernyataan Kuasa Hukum Tersangka Kasus Hibah Panwaslu
Baca: Abdee Slank Akhirnya Buka Suara Tentang Penyebab Perceraiannya, Bukan karena Orang Ketiga
Beruntung, animo masyarakat pecinta burung di Kaltim bisa dikatakan baik. Beberapa even komunitas burung acap kali terdengar, walaupun sayup-sayup.
Namun setidaknya, hal itu menandakan bahwa masyarakat Kaltim masih peduli akan kelestarian burung itu sendiri.
Sebab itu, Rusmadi-Safaruddin menyempatkan diri untuk melihat langsung kegiatan komunitas burung bertajuk Bunga Teratai Cup 2018 di Jalan Remaja, Samarinda Kalimantan Timur.
Pameran dan lomba burung tersebut dihadiri lebih dari 100 orang pecinta burung.
Salah satu warga bernama Romi, meminta agar pasangan nomor 4 ini menyatakan komitmen dalam hal pelestarian habitat satwa endemik Kaltim. Terutama burung yang semakin ke sini hampir menemui kepunahan.
Dengan kegiatan ini, Romi mengatakan di samping lomba, jadi tempat mereka bertukar ide dan gagasan sesama pecinta burung untuk melestarikan burung itu sendiri.
"Kegiatan seperti ini mesti rutin dilaksanakan. Selain wujud eksistensi para pecinta burung, bisa dilihat, membantu pemasukan warga sekitar, seperti penjual air minum, dan makanan," ujarnya sambil tersenyum malu.