PT ATM Berangkatkan 1000 Jamaah Umrah, 15 Pengurus Masjid Digratiskan

Jemaah yang dibagi dalam dua kloter penerbangan pukul 10.40 dan 17.50 ini, bertolak langsung dari Balikpapan menuju Madinah

Tribun Kaltim/Nalendro Priambodo
Jamaah Umrah lewat PT ATM mengikuti pembekalan di dekat pintu keberangkatan bandara Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Kamis (8/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Biro perjalanan wisata umroh dan haji plus, PT Arafah Tamasya Mulya (ATM) kembali melepas keberangkatan sekitar 1000 jemaah asal Kaltim dan Sulawesi Selatan, menjalankan 'haji kecil' ke tanah suci.

Jemaah yang dibagi dalam dua kloter penerbangan pukul 10.40 dan 17.50 ini, bertolak langsung dari Balikpapan menuju Madinah menggunakan pesawat berbadan jumbo Airbus330-300 berkapasitas 437 penumpang.

"Kita berangkatan jemaah (umroh) setiap hari Kamis dan pekan kemarin berangkat 3 pesawat,"ujar Zulfikar Rais Sulaiman, Direktur operasional PT ATM ditemui di sela pemberangkatan jemaah di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Kamis (8/3/2018).

Baca: Ratu Youtube Mau Pulang ke Indonesia, Siapkan Syarat Khusus Bagi Pria yang Ingin Bertemu

Seribu jemaah yang berangkat itu dalam pemberangkatan reguler itu terdiri dari 800 orang asal Balikpapan, dan sisanya asal Sulawesi Selatan, tak hanya itu, dalam kesempatan ini, kali ini, PT ATM menunaikan janjinya untuk memberangkatkan ribuan pengurus masjid gratis berangsur-angsur.

"Pengurus masjid yang berangkat kali ini ada 15 orang. Setiap keberangkatan secara gratis karena komitmen dari ATM baik itu yang punya uang atau tidak harus berangkat,"tuturnya.

Perusahaan ini pun memberikan jaminan keberangkatan dengan mengikuti berbagai prosedur yang ditetapkan pemerintah, mulai dari penetapan harga reguler Rp 20.5 juta sekali berangkat, sesuai standar Pemerintahan, jaminan pesawat, kemudahan pengurusan visa dan paspor, serta berbagai kemudahan bagi calon jemaah yang gagal berangkat di travel lain. 

Baca: Jamaah Umrah Asal Indonesia Terkatung-katung di Malaysia dan tak Bisa Pulang

"Jangankan orang yang bayar, yang tidak saja bisa kita berangkatkan,"katanya.

Zulfikar tak henti-hentinya mengajak jemaah yang menunaikan ibadah umroh agar memprioritaskan penyempurnaan ibadah dengan memenuhi semua rukun yang telah diajarkan.

Baru, setelah itu, jemaah bisa menikamti wisata dan berbelanja barang khas tanah suci semisal kurma, air zam-zam atau berbagai kerajinan seperti tempat ceret berwarna emas atau pakaian.

"Banyak diantara kita pergi disana tidak fokus ibadah justru fokus belanja yang difokuskan. Alangkah ruginya kita pergi kesana tidak memaksimalkan ibadah,"ucapnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved