Bank-bank Nasional Banyak Tutup Jaringan Kantor, Begini Kondisi yang Terjadi di Kaltim

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejumlah bank nasional dikabarkan menutup kantor cabang dan mengurangi karyawan. Namun, tidak demikian halnya dengan di Kaltim.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim, Dwi Ariyanto mengatakan, sampai saat ini belum ada bank di Kaltim yang menutup jaringan kantor, ataupun mengurangi karyawan.

"Belum ada pengurangan," kata Dwi, Selasa (13/3/2018).

Menurut Dwi, langkah menutup jaringan kantor tersebut merupakan bagian dari strategi efisiensi yang dijalankan perbankan.

"Mungkin manajemen menilai tidak diperlukan lagi jaringan kantor di titik-titik tertentu. Tapi, saya kira ini tidak terlalu massif," ujar Dwi.

Pesatnya perkembangan teknologi membuat masyarakat bisa menikmati layanan perbankan hanya via smartphone.

Kemajuan teknologi semacam ini praktis membuat perbankan tak lagi memerlukan banyak jaringan kantor maupun karyawan.

Namun, menurut Dwi, kondisi tersebut tidak sepenuhnya benar.

"Kan masih banyak masyarakat yang ingin dilayani langsung oleh pegawai bank. Masih mau lihat kantor bank-nya. Jadi, tidak perlu khawatir hal-hal begitu," katanya lagi.

Kendati demikian, lanjut Dwi, tak ada kewajiban bagi perbankan untuk melapor ke OJK jika ingin mengurangi jaringan kantor ataupun karyawan.

"Oh tidak perlu (lapor). Itu kan berdasarkan kajian masing-masing bank. Yang penting hal itu tidak sampai menganggu," ucap Dwi.

Dwi pun menilai, bisa saja bank-bank yang kini menutup beberapa jaringan kantor dan mengurangi karyawan, dulunya sangat agresif membuka jaringan kantor.

"Dulu agresif, tapi manajemen sekarang memandang hal itu tak efisien. Jadi ditutup. Itu kan kajian masing-masing bank dalam rangka efisiensi," kata Dwi.

Khusus di Kaltim, kata Dwi, bank-bank masih memasukkan pembukaan jaringan kantor baru, dalam rencana bisnis 2018.

"Di rencana bisnis bank masih ada (buka kantor baru). Apalagi Bankaltimtara, yang terus ekspansi ke semua kecamatan di Kaltim-Kaltara," tutur Dwi. (*)