Awas Menyesal, Ini Perbedaan Xiaomi Garansi Resmi dan Garansi Distributor
Xiaomi garansi distributor itu masuk ke Indonesia lewat importir umum, atas izin resmi dari kementrian terkait.
TRIBUNKALTIM.CO - Bagi calon pembeli baru ponsel Xiaomi terkadang sering dibuat bingung dengan produk yang bertuliskan garansi distributor dan garansi resmi,
Apalagi sebagian besar ponsel Xiaomi yang ditawarkan di lapak-lapak online berstatus garansi distributor.
Sebenarnya apa perbedaan Xiaomi garansi resmi dan garansi distributor?
Penjelasan sederhananya seperti ini.
Baca: Terinsipirasi White House, Wuih Mewahnya Rumah Baru Uya Kuya. Dibangun di Lahan 1 Ha, bak Istana
Xiaomi garansi distributor itu masuk ke Indonesia lewat importir umum, atas izin resmi dari kementrian terkait.
Produk seperti ini biasa disebut Garansi Distributor alias barang BM (Black Market).
Soal status barangnya, tetap asli produksi Xiaomi, bukan replika atau tiruan.
Namun, Xiaomi garansi distributor ini memang tujuan awalnya untuk dipasarkan di China sana.
Baca: Jadwal Siaran Langsung dan Prediksi Barcelona vs Chelsea, Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions
Nah, ketika masuk Indonesia tidak ada penyesuaian dengan standar di Indonesia baik software maupun hardware, sehingga ada beberapa fitur yang tidak bisa berfungsi.
Hal ini bisa dibandingkan ada TKI dari Hongkong pulang ke Indonesia membawa smartphone yang beredar di sana, dan menemui masalah ada beberapa fitur hapenya tidak berfungsi, misalnya 4G tidak aktif.
Tawaran Xiaomi garansi distributor memang lebih menggiurkan, karena pilihan modelnya lebih banyak, dan harganya jauh lebih murah.
1. Tak ada Google Play, Tak Bisa Update
Xiaomi garansi distributor biasanya memakai ROM versi Tiongkok (China), sementara Xiaomi garansi resmi sudah memakai ROM versi global.