Terkait Translokasi Hiu Tutul, Konsep Konservasi Wabup Berau Beda, Minta NGO Samakan Persepsi

Sementara, pengertian saya, konservasi adalah menyelamatkan mereka (flora dan fauna).

Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/geafry necolsen
Pemkab Berau terus berupaya mempromosikan whale shark atau hiu tutul sebagai bagian atraksi wisata yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, sekaligus berupaya menjaga kelesatraiannya. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB  – Mewakili Bupati Berau, Wakil Bupati Agus Tantomo membuka kegiatan Orientasi Dasar Pariwisata Berkelanjutan di Hotel Grand Parama, Senin (26/3/2018).

Kegiatan ini merupakan tindaklanjut pasca penetapan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Kepulauan Derawan dan perairan sekitarnya, melalui Surat Keputusan Menteri Kaluatan Perikanan nomor 87 tahun 2018.

Dalam kesempatan ini, Agus Tantomo mengajak seluruh peserta yang hadir, terutama dari para pemerhati lingkungan dan Non Goverment Organization (NGO) untuk menyamakan persepsi tentang konservasi.

Baca: 26 Maret, Soeharto Dilantik Jadi Presiden Ke-2, di Tanggal Itu Probosutedjo Meninggal Dunia

Baca: Sentimen Positif Minim, Pelemahan Rupiah Diprediksi Bakal Berlanjut

Baca: Tes Wawancara Seleksi Kepala Diskukmperindag PPU Diikuti 8 Orang, Tiap Peserta Diberi Waktu 30 Menit

“Konservasi seolah-olah tidak boleh diapa-apakan. Sementara, pengertian saya, konservasi adalah menyelamatkan mereka (flora dan fauna).

Cara menyelamatkan adalah dengan mengetahui cara hidup mereka, bagaimana mereka makan, berkembangbiak,” tegas Agus, pukul 9.00 wita tadi.

Agus kembali menyinggung tentang wacana translokasi whale shark atau lebih dikenal sebagai hiu tutul ke Taman Impian Jaya Ancol.

Baca: Empat Negara Diselimuti Salju Berwarna Oranye, Unik Seperti di Planet Mars

Baca: Meski Istri Keduanya Telah Tiada, Dian Tetap Ingin Cerai dari Opick, Karena Alasan Ini

Baca: FIFA Kirim Surat Peringatan, Klub Liga 2 Terancam Sanksi dan Klub Promosi Liga 1 Dibayangi Denda

Menurutnya, penelitian akan lebih mudah dilakukan jika hiu tutul ditempatkan di akuarium raksasa, terbesar di dunia yang akan dibangun oleh manajemen Ancol.

Pasalnya, menurut Agus, berdasarkan hasil penelitian, ada lebih dari 250 ekor hiu tutul di Indonesia. 59 ekor berada di Kecamatan Talisayan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved