Desainer Kondang Indonesia Beri Hadiah Istimewa Kepada Penenun Barong Doyo Asal Kubar

Asik menenun untuk keperluan komersil sejak 2013 lalu. Di 2014, Asik bahkan mendapat hadiah

Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Rafan A Dwinanto
Ibu Asik yang asyik menenun di Kaltim Fair 2018 

TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Asik, namanya. Wanita paruh baya asal Kampung Perigi, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, ini terlihat serius menenun. Asik sangat terampil memadukan Benang Badong dan Doyo menjadi kain yang dinamakan Barong Doyo.

Aksi menenun yang dilakukan Asik di stan milik Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disdagkop) Kutai Barat, ini, menarik perhatian pengunjung yang berkeliling di Kaltim Fair, 2018.

"Kain ini dijual seharga Rp 700 meter untuk ukuran dua meter kali 70 centimeter," kata Asik, didampingi Desi, pegawai dari Disdagkop Kubar.

Baca: Pipa Bocor Pertamina di Nenang Belum Ditemukan, Namun Warga Dapati Ini

Asik menenun untuk keperluan komersil sejak 2013 lalu. Di 2014, Asik bahkan mendapat hadiah berupa alat tenun berbahan kayu Ulin d dari Estee Nugraha, salah satu desainer kenamaan di Tanah Air, 2014 lalu.

"Ada keluarga di Tenggarong yang membawa Ibu Estee ke Perigi. Beliau (Estee) terkesan dengan hasil tenun saya," kata Asik.

Baca: Tak Bawa e-KTP atau Suket, Siap-siap PemIlih Ditolak di TPS

Asik hanya menenun. Dirinya tak pernah mempromosikan hasil tenunnya secara profesional. Kebanyakan pembelinya langsung datang ke rumah Asik, di Kampung Perigi.

"Mereka datang langsung ke rumah. Kebanyakan yang datang ya beli untuk dijual lagi," ungkap Asik, sambil terus menenun.

Baca: Tak Ada Korupsi, Nganggur Dapat Rp 8,8 Juta, Inilah 5 Fakta Menarik Negara Paling Bahagia di Dunia

Untuk menyelesaikan selembar kain, Asik memerlukan waktu sekitar 10 hari. "Promosinya dibantu oleh Disdagkop dan Dekranasda Kubar. Diikutkan dalam berbagai pameran," timpal Desi.

Desi menuturkan, masih banyak penenun lainnya seperti Bu Asik, di Kampung Perigi dan Tanjung Isuy di Kubar. "Di dua kampung ini penenun semua. Dan diajarkan turun temurun kepada anak-anaknya," tutur Desi. 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved