Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan

Hutan Bakau Tercemar Minyak, Warga Ngelap Pohon Mangrove Pakai Tisu

Berbagai cara dilakukan guna menyelamatkan mangrove dari kematian akibat terkontaminasi tumpahan minyak.

TRIBUN KALTIM/NALENDRO PRIAMBODO
Salah seorang warga Kampung Atas Air, Kelurahan Margasari, Balikapapn Barat mengelap batang mangrove yang tercemar tumpahan minyak dengan tisu khusus. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Berbagai cara dilakukan guna menyelamatkan mangrove dari kematian akibat terkontaminasi tumpahan minyak.

Salah satunya yang kini gencar dilakukan warga Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, dengan telaten mereka mengelap satu per satu daun, batang dan akar mangrove yang masih bisa diselamatkan dengan tisu khusus.

Heri salah satunya, warga RT 30, Kampung Atas Air, Kelurahan Margasari, yang mengaku mulai mengelap ribuan pohon mangrove sejak Jumat (13/4/2018) dan direncanakan rampung Selasa pekan depan.

Heri tak sendiri, ada puluhan warga lain yang sengaja dipekerjakan Pertamina dengan janji bayaran Rp 150 ribu/hari, untuk membersihkan sisa tumpahan minyak, yang mulai membanjiri permukiman sejak Sabtu (31/3/2018) lalu itu.

Baca: Ternyata Bukan Cuma Prabowo, Tapi Inilah Lawan Terberat Jokowi di Pilpres 2019

"Tisu dari Pertamina," ujarnya menarik gulingan tisu khusus pembersih minyak bermerek Swipe-All berisi 900 helai itu.

"Pohon yang kita lap sedapatnya, lebih banyak lebih bagus,"sambungnya.

Saat dicoba diusapkan ke batang mangrove yang terkena minyak, tisu kering berwarna putih dengan pori-pori lebih lebar ketimbang tisu biasa ini, mampu menyerap minyak yang menempel, semakin diusap semakin keset, tak terasa di batang tadi.

Namun sayang, tisu yang baru dipergunakan beberapa hari lalu ini, tidak sepenuhnya mampu menyelamatkan mangrove yang sudah berhari-hari terendam minyak.

Beberapa batang mangrove yang kebanyakan berusia muda sekitar 6-8 bulan sudah tak bisa diselamatkan.

Sementara itu, Abdallah Wakil Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Margasari, menjelaskan, selain untuk pohon, tisu itu nantinya digunakan juga untuk mengelap sisa minyak di tiang rumah warga.

Baca: Blak-blakan, Ketum PPP Bicara soal Dalang Label Anti-Islam dan Komunis yang Disematkan kepada Jokowi

Untuk saat ini, pembersihan masih mengandalkan pasang surut air laut, jika sedang pasang, mereka bisa bersampan berkeliling areal mangrove memungut sampah dan sesekali mengelap. Namun, tak menutup kemungkinan, setelah kotoran semakin sedikit, pembersihan menunggu air surut, dan berjalan kaki satu persatu menyisir hutan mangrove berlumpur, terkadang sedalam perut orang dewasa.

Hutan mangrove bernama hutan kota Margasari seluas 11 hektar yang jadi pemisah permukaan dan kilang Pertamina Unit 5 Balikapapan itu, ditetapkan sebagai kawasan hutan konservasi mangrove/bakau.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved