Warga Cabut Ribuan Pohon Mangrove Akibat Tumpahan Minyak Pertamina

"Ini lagi pencabutan bibit dan pohon bakau yang mati, sambil dihitung," ujar Abdal, Wakil Sekretaris LPM Margasari.

Tribun Kaltim/Budi Susilo
Kondisi perairan Mangrove Kampung Atas Air Margasari Kota Balikpapan yang berwujud minyak warna kuning orange pada Rabu (11/4/2018) pagi. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Puluhan warga Kampung Atas Air tengah bahu membahu untuk pengangkatan ribuan pohon mangrove yang mati akibat cemaran minyak di Teluk Balikpapan, hari Jumat (13/4) di Kampung Atas Air, kelurahan Margasari, Balikpapan.

Pengangkatan pohon-pohon mangrove yang mati sudah dilakukan sejak kemarin, hari kamis (12/4) melibatkan Pertamina bekerjasama dengan warga kelurahan Margasari.

"Ini lagi pencabutan bibit dan pohon bakau yang mati, sambil dihitung," ujar Abdal, Wakil Sekretaris LPM Margasari.

Menurut catatan warga, mangrove mati yang berhasil diangkat hari Kamis(12/4) berjumlah sekitar 491 pohon. Hari ini (13/4), total pengangkatan bakau memasuki angka 1.625 pohon. Maka jika dijumlahkan, total untuk pengangkatan pohon bakau dua hari terakhir mencapai 2.116 pohon dan masih akan bertambah.

Abdal mengatakan, total warga yang bekerja untuk mengangkat pohon-pohon mangrove mati sejak kemarin sekitar 100 pohon. 

Environtment staff Pertamina RU V Balikpapan, Marni mengatakan pengangkatan bakau yang mati ini nantinya akan dihitung untuk penanaman kembali pohon mongrove yang baru.

"Yang mati kena minyak, dicabut, diangkat. Yang layu juga, untuk kemudian nantinya penghijauan, akan ditanami lagi yang baru," jelas Marni.

Marni mengungkapkan, pohon-pohon mangrove yang mati akan disimpan ke gudang limbah B3 dan akan dikelola oleh tim pengolahan limbah Pertamina RU V.

"Setelah ini prosesnya cari bibit, lalu nanti ditanam. Masih panjang (prosesnya). Yang penting yang sudah mati dicabut dulu," ujarnya.

Marni menuturkan, target pengangkatan pohon dan bibit mangrove kurang lebih 5 hari tergantung cuaca dan kondisi pasang surut air laut. "Kita liat kondisi cuaca. Kalau bagus ya pagi sampe sore. Lihat cuaca, lihat kondisi, pasang surut air laut. Kalau hari ini nyaman (air dangkal cuaca cerah), cepat kita kerja," jelasnya. (*)

Caps: warga Kampung Atas Air bahu membahu melakukan pencabutan pohon dan bibit mangrove, hari Jumat (13/4), yang mati akibat cemaran minyak yang tumpah di Teluk Balikpapan di kawasan Kampung Atas Air, Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak kemarin, Kamis (12/4).

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved