Distributor Gas Elpiji di Tarakan Buat Grup WA untuk Pantau Harga di Pangkalan
Kita berharap para distributor bahan pangan ini dapat menjaga suplai bahan pangannya dengan baik, sehingga harga tidak tinggi
Penulis: Junisah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Penandatanganan pakta integritas yang dilakukan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bersama pengusaha kebutuhan pokok untuk menjaga nilai jual barang yang wajar selama Ramadhan dan Idul Fitri diapresiasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kaltara.
Menurut Kepala BI Perwakilan Kaltara, Hendik Sudaryanto, di Indonesia kebiasaan menaikkan harga menjelang perayaan hari-hari besar, seperti Ramadhan dan Idul Fitri, sudah tak mengherankan.
"Tentunya lonjakan harga ini dapat mempengaruhi inflasi di daerah. Oleh karena itu komitmen ini diharapkan ketersediaan barang dan stabilitas harga di Ramadhan dan Idul Fitri tetap terjaga. Apalagi di Tarakan ini sudah ada BI dan Satgas Ketahanan Pangan yang terus memantau suplai bahan pangan," ujarnya, Kamis (19/4/2018) di Kantor BI Perwakilan Provinsi Kaltara.
Hendik mengatakan, inflasi Tarakan tahun 2017 menunjukkan angka yang baik yaitu di bawah 3 persen. Untuk itu diharapkan inflasi di Kota Tarakan tahun 2018 ini masih tetap sama di bawah 3 persen. "Karena Januari sampai Marert ini inflasinya mencapai 0,5 persen. Kita harap dengan adanya komitmen dari pengusaha ini inflasi di tahun 2018 ini bisa sama di tahun 2017 lalu," katanya.
Diakui Hendik, tiga tahun terakhir ini inflasi terjadi karena dipengaruhi bahan pangan, seperti beras, cabai dan bawang. "Kita berharap para distributor bahan pangan ini dapat menjaga suplai bahan pangannya dengan baik, sehingga harga tidak terlalu tinggi," ucapnya.
Sementara distributor gas elpiji 3 kilogram, Tarakan Mitra Andalan Iwan Setiawan mengatakan, ia menjamin harga elpiji 3 kilogram di 82 pangkalan di wilayahnya selama Ramadhan dan Idul Fitri tetap menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.000 pertabung.
"Karena saya punya grup chat WhatsApp pangkalan untuk wilayah saya. Di grup chat ini saya selalu mengingatkan kepada pangkalan untuk menjual gas elpiji 3 kilogram sesuai HET. Saya ini kalau mengingatkan sehari 4 sampai 5 kali kepada pangkalan, kalah-kalah orang minum obat," katanya.
Mengapa masih ada pangkalan yang menjual di atas HET? "Itu bukan pangkalan yang menjual di atas HET melainkan pengecer. Seharusnya ini tidak boleh, karena ini ilegal, yang boleh menjual itu yah pangkalan. Kalau ada pangkalan yang menjual di atas HET yah laporkan saja kepada instani terkait. Namun kalau pangkalan saya alhamdulillah sejauh ini belum ada laporan," ujarnya. (*)