16 Tahun Tanah Belum Lunas, Firman Pagari Mes BKPSDM
Mengaku habis kesabaran setelah 16 tahun tanah miliknya tak kunjung dilunasi Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Mengaku habis kesabaran setelah 16 tahun tanah miliknya tak kunjung dilunasi Pemerintah Kabupaten Nunukan, Firman memilih memagari lahan miliknya.
Lahan itu masih masuk areal mes Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Nunukan.
Pagar beton yang mulai dibangun di Jalan Pangeran Antasari Nomor 49, Kelurahan Nunukan Tengah itu sebagai protes terhadap Pemerintah Kabupaten Nunukan yang tak juga melunasi tanah itu sejak 2002 silam.
"Saya selalu mempertanyakan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan. Setiap tahun saya pertanyakan tetapi tidak ada pembayaran,” ujarnya, Jumat (20/4/2018).
Baca: Ini Untungnya Bertransaksi Non-Tunai, Nggak Bakal Dikembalikan Permen Lagi
Dia menceritakan, 16 tahun lalu, Pemkab Nunukan membuat perjanjian dengan Firman agar dia menjual lahan yang kini dimanfaatkan Pemkab Nunukan untuk Kantor BKPSDM dan mes pendidikan dan latihan.
Pemerintah Kabupaten Nunukan, kata dia, menyanggupi pembayaran tiga kali cicilan.
Hingga Abdul Hafid Achmad tak lagi menjabat Bupati Nunukan, masih ada lahan yang belum dibayarkan.
Baca: 1 Kg Sabu Asal Malaysia Gagal Edar di Balikpapan
Lahan itu digunakan untuk jalanan sepanjang sekitar 100 meter dan tanah dengan luas sekitar 50 x 30 meter.
"Kalau jalanan biarlah, saya mau tanah itu saja dibayar,"katanya.
Dia sudah mempertanyakan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan, kenapa hingga kini tanah tersebut tak juga dilunasi?
“Setiap tahun saya mempertanyakan kepada Pemkab Nunukan. Jalanan tetangga saya itu dibayar Rp 20 juta, jalanan saya tidak. Apa bedanya? Lebih parahnya tanah saya di mess BKD itu sudah 16 tahun tidak dibayar," katanya.
Baca: Akses ke Perbatasan dan Proyek Strategis Masih Perlu Ditingkatkan