Breaking News

BREAKING NEWS - Usai Tenang , WNA Kembali Ngamuk di Rudenim Balikpapan, Pintu Blok Kamar Dilepas

Mereka menuntut agar segera dipindahkan dari Rudenim Balikpapan. Hingga berita ini diturunkan suara gaduh semakin membahana.

TRIBUNKALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Sebanyak 152 pengungsi Rudenim Balikpapan melakukan unjuk rasa. Mereka berteriak dari ruang kamar pengungsi sambil mengangkat kertas bertuliskan protes, Jumat (20/4/2018) malam. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Suasana Rudenim Balikpapan kembali mencekam. Usai mampu ditenangkan aparat kepolisian. Sabtu (21/4/2018) sekitar 01.00 Wita mereka kembali membuat keributan.

Mereka memukul galon dan beberapa benda sehingga menimbulkan suara gaduh. Mereka juga berhasil melepas pintu blok kamar penampungan. Di tangan mereka siaga kayu panjang.

Sebanyak 149 WNA ditampung di Rudenim Balikpapan. Untuk diketahui, aksi mereka sudah dilakukan sejak September 2017 hingga saat ini.

Baca: BREAKING NEWS - WNA Protes! Minta Dipindah dari Rudenim Balikpapan, 180 Personel Aparat Siaga

Baca: BREAKING NEWS - WNA di Rudenim Balikpapan Ngamuk, Sejumlah Fasilitas Dirusak

Mereka menuntut agar segera dipindahkan dari Rudenim Balikpapan. Hingga berita ini diturunkan suara gaduh semakin membahana. Aparat keamanan pun tampak siaga dan berjaga.

Sebelumnya 180 personel gabungan, dari TNI-Polri, Satpol PP, PMI dan BPBD dituerunkan untuk mengamankan. Diungkapkan Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra, pihaknya mengerahkan kekuatan kepolisian menuju Rudenim Balikpapan.

"Total seluruh 180 personel gabungan, dari TNI-Polri, Satpol PP, PMI dan BPBD," katanya.

Wiwin mengungkapkan pihaknnya bersama Rudenim telah melakukan mediasi dengan perwakilan WNA yang tinggal di lembaga penampungan WNA di Balikpapan.

Adapun tuntutan mereka antara lain ingin dibebaskan keluar masuk. Kemudian tidak diperlakukan sebagai seorang tahanan. "Mereka ingin dipindahkan di tempat lain, di luar Balikpapan," tuturnya.

Negoisasi, imigrasi dan IOM. Aspirasi dari mereka akan ditampung. Secepatnya akan dipindahkan secara bertahap. Bisa di Medan, Surabaya atau tempat lain," sambungnya. (bie)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved