Melihat Ruang Pusat Kendali Kilang Pertamina, Mau Masuk Sepatu pun Wajib Dilepas
Bersama anggota Komisi VII DPR RI, Tribun Kaltim mendapat kesempatan masuk ke dalam Ruang Pusat Pengendalian Kilang (RPPK)
Penulis: Fachmi Rachman | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bersama anggota Komisi VII DPR RI, Tribun Kaltim mendapat kesempatan masuk ke dalam Ruang Pusat Pengendalian Kilang (RPPK) atau Control Room PT Pertamina (Persero). Control room merupakan ruangan inti untuk memonitor dan mengendalikan aktifitas kilang untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan baku BBM.
Lokasi control room berada di tengah kawasan kilang Refeneriy Unit (RU) V Pertamina Regional Kalimantan. Gedungnya berbentuk persegi panjang warna hijau. Untuk menuju ruangan khusus ini Tribun Kaltim dan rombongan DPR RI harus melewati dua pintu besi yang cukup tebal.
Pintu besi pertama tampak seperti pintu masuk pabrik, sedangkan pintu kedua lebih kecil seperti pintu rumah terbuat dari besi yang tebal. Setelah melewati pintu, pengunjung dan karyawan wajib melepas sepatu.
Baca: Ini Dia Menu Makanan Dalam Pertemuan Monumental Pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan
"Ruang Pusat Pengendalian Kilang ini merupakan ruangan untuk memonitor dan mengendalikan aktivitas kilang untuk mengolah minyak mentah. Dimana perangkat yang ada di ruangan ini adalah perangkat monitoring dan kontrol," kata Yudi Nugraha, Region Manager Communciation and CSR PT Pertamina Region Kalimantan.
Pantauan Tribun Kaltim, beberapa pekerja terlihat menggunakan alas kaki sandal karet. Bahkan empat anggota DPR RI dan GM RU V Pertamina Togar MP beserta jajaran harus melepaskan sepatu sebelum masuk control room.
Di ruangan tersebut, suhu udara sangat dingin. Ruangan berisi enam meja panjang yang di atasnya ada beberapa monitor dan keyboard digital serta dua layar LCD ukuran besar. Itulah perangkat DCS atau Distributed Control System, yakni salah satu system control model supervisory yang dapat melakukan monitoring serta pengontrolan plant dalam skala besar.
Baca: Imbang Lawan Madura United, Dejan Antonic: Aduuuh, Stress ya . . .
DCS adalah sistem kontrol yang bekerja menggunakan beberapa controller (kontroler lokal yang biasa digunakan adalah PLC) dan mengkoordinasikan kerja semua controller tersebut. Masing-masing controller tersebut menangani sebuah plant yang terpisah.
Fungsi DCS ini untuk monitoring aktivitas pengolahan minyak di kilang terbesar kedua di Indonesia tersebut. Setiap meja jumlah perangkat DCS berbeda-beda. Di salah satu meja yang dikunjungi rombongan DPR RI terdapat tujuh perangkat monitoring. Masing-masing perangkat berisi satu keyboard dan dua monitor LCD yang memperlihatkan garis-garis dan angka.
Garis-garis dan angka di layar monitor tersebut menunjukkan aktivitas pengolahan minyak di unit pengolahan dan tangki yang dipantau.
Setelah melakukan pemantauan di meja pertama, rombongan langsung bergerak menuju meja terakhir berada di ujung ruangan. Di meja ini ada tiga perangkat monitoring dengan lima monitor serta dua LCF besar. Di setiap perangkat terdapat kode HIS 0621 hingga HIS 0623 atau HIS (Human Interface Station).
Baca: Film Raffi Ahmad Turun Layar Padahal Baru Tayang, Ramalan Roy Kiyoshi Terbukti?
HIS ini adalah satu komponen utama DCS merupakan perangkat antarmuka sistem dengan engineer/operator yangberfungsi menampilkan variabel proses, parameter kontrol, alarm-alarm status kejadian pada plant. (*)