Bagi-bagi Sembako Timbulkan 2 Korban Jiwa, Sandiaga Minta Izin Kegiatan di Monas Diperketat
Selama ini, tidak ada laporan mengenai kekacauan parah di Monas setelah digunakan untuk kegiatan-kegiatan itu.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno memutuskan membuka kawasan Monumen Nasional ( Monas), Jakarta Pusat, untuk penyelenggaraan berbagai acara.
Sejak Monas dibuka, sudah banyak kegiatan yang digelar di sana, seperti kegiatan keagamaan.
Selama ini, tidak ada laporan mengenai kekacauan parah di Monas setelah digunakan untuk kegiatan-kegiatan itu.
Setidaknya sampai beberapa hari lalu ketika Monas dijadikan tempat acara bertajuk " Untukmu Indonesia". Wagub Sandiaga mengatakan, awalnya izin acara tersebut adalah kegiatan budaya.
Baca: Seorang Anak Meninggal saat Antre Sembako di Monas, Begini Cerita Sang Ibu Sebelum Kejadian

"Proposalnya mencantumkan akan memecahkan rekor menari karena berkaitan dengan Hari Tari Internasional. Diharapkan ini bisa mengangkat pariwisata," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
Memang ada usulan menggelar pasar murah. Namun, kawasan Monas tidak boleh digunakan untuk transaksi.
Panitia Forum Untukmu Indonesia akhirnya mengusulkan pembagian sembako.
Sandiaga mengatakan, ini sudah dilarang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Namun, panitia tetap melaksanakan kegiatan bagi-bagi sembako itu.
"Secara tegas, Dinas Pariwisata dan Budaya maupun Kepala UPT Monas sudah menyatakan tidak diperkenankan, tetapi tetap dilakukan," katanya.
Dugaan-dugaan
Kekacauan terjadi di Monas saat pembagian sembako berlangsung.
Ratusan ribu orang datang ke Monas untuk mendapatkan sembako.
Kendaraan mereka diparkir di sembarang tempat. Kemacetan lalu lintas tidak bisa dihindarkan.
"Jam 11 siang sudah lebih dari 100.000 orang yang melalui checker di Monas. Pada akhirnya Monas dikunjungi lebih dari 350.000 orang," kata Sandiaga.