Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Justru yang Dilakukan Pengusaha Batubara
pengusaha senang lah. Kita kan jual keluar pakai dollar. Kalau dollar menguat, otomatis rupiah yang kita dapat kan makin banyak
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Bertambahnya keuntungan akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, diakui Ketua Asosiasi Pengusaha Batubara Samarinda (APBS), Eko Priatno. Menurut Eko, pengusaha batubara yang selama ini mengekspor produkainya ke luar negeri, turut mendapat berkah.
"Ya pengusaha senang lah. Kita kan jual keluar pakai dollar. Kalau dollar menguat, otomatis rupiah yang kita dapat kan makin banyak," kata Eko, Rabu (2/5/2018).
Baca: Ini Dia Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF, Harus Bertandang ke Singapura dan Thailand
Keuntungan jadi bertambah, kata Eko, lantaran biaya produksi perusahaan tambang menggunakan mata uang rupiah, sedangkan penjualan menggunakan dollar.
"Ya kita beli bahan bakar, sewa alat (berat), bayar karyawan, kan semua pakai rupiah. Berbeda jika ada bahan baku atau biaya operasional yang kita bayar pakai dollar, tentu pelemahan nilai tukar rupiah tak berpengaruh," urai Eko.
Baca: Penuntut Segera Eksekusi Terdakwa Mega Pungli TPK Palaran
Beberapa perusahaan tambang, lanjut Eko, memanfaatkan pelemahan nilai tukar rupiah ini dengan cara menggenjot kapasitas produksi.
"Ya bagi perusahaan yang mampu meningkatkan produksi, ya mereka naikkan produksi. Mumpung harga lagi bagus," tuturnya.
Baca: Coba Kabur Bersama ABG Hamil, Buruh Sawit di Nunukan Tercyduk
Sekadar informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar nyaris menyentuh angka Rp 14 ribu.