Saling Tunjuk, Debat Panas Fadli Zon vs Adian Napitupulu, 'Siapa yang Pro Asing?'

Fadli Zon menyebut bahwa adanya Permenakertrans 16/2015, Permenakertrans 35/2015, dan Perpres 20/2018, memberikan karpet merah

Editor: Syaiful Syafar
Screenshot YouTube
Adian Napitupulu vs Fadli Zon 

TRIBUNKALTIM.CO - Debat panas terjadi antara politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu dengan politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.

Keduanya bahkan saling tunjuk saat beradu argumen di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk "Buruh Lokal vs TKA; Mayday, Mayday, Mayday!".

Fadli Zon mulanya mengucapkan selamat Hari Buruh dan mengaku bahwa ia mendatangi dua aksi buruh pada 1 Mei 2018.

Setelah itu, Wakil Ketua DPR RI ini memberikan tanggapan tentang tema diskusi.

"Mayday, mayday, mayday, mulanya dari bahasa Perancis, yang artinya tolong, yang secara harfiah berarti ada keadaan darurat, minta tolong. Jadi tema hari ini menunjukkan adanya keadaan darurat dari buruh lokal, karena ada invasi dari buruh asing yang difasilitasi oleh aturan-aturan pemerintah.

Menurut saya ini semangat penjajahan baru, neo kolonialisme, neo imperialisme yang dulu ditentang oleh Bung Karno, kemudian semangat Trisakti, kedaulatan kita, lapangan pekerjaan yang seharusnya bisa dinikmati oleh rakyat kita, kok diberikan kepada asing, apalagi tenaga asing unskill, buruh kasar," ujar Fadli Zon.

Baca: Said Iqbal Berang Rekam Jejaknya Dibongkar, Disebut Pernah jadi Caleg PKS

Setelah itu, Fadli Zon menunjukkan data pekerja asing pada tahun 1994 hingga tahun 2000an yang mengalami peningkatan.

Fadli Zon menyebut bahwa adanya Permenakertrans 16/2015, Permenakertrans 35/2015, dan Perpres 20/2018, memberikan karpet merah kepada tenaga kerja asing.

Kemudian ia memperkuat pendapatnya dengan hasil temuan Ombudsman soal tenaga kerja asing yang menjadi buruh kasar di sejumlah daerah.

"Saya kira ini sudah banyak kasusunya. Ini seperti fenomena gunung es, kasusnya cukup banyak. Saya mencatat ada 7.787 pelanggaran keimigrasian, 4.686 tindakan keimigrasian, rakyat Tiongkok menempati urutan terbanyak pertama," beber Fadli Zon.

Baca: Kontroversi Prabowo dan Kaum Buruh, dari Dukungan Capres hingga Demo Mantan Karyawan

Isu TKA, kata Fadli, sangat meresahkan masyarakat terutama soal bebas visa, sehingga ia menyarankan agar Perpres 20/2018 segera dicabut.

Baca: AA Gym tak Kuasa Menahan Tawa Dengar Jawaban Ustaz Somad Usai Tanyakan Hal Ini

Sederet pernyataan Fadli Zon tersebut lantas ditentang oleh Adian Napitupulu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved