Rusuh di Mako Brimob

Drama 40 Jam Usai, Mako Brimob Dikuasai Polri, 145 Napi Teroris Ditempatkan di 2 Lapas Nusakambangan

Keberhasilan operasi polisi ini menjadi penutup drama kerusuhan disertai penyanderaan di dalam rutan napi terorisme

Editor: Amalia Husnul A
Dok Polri
Suasana rumah tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5/2018) setelah berhasil dikuasai kembali oleh Polri. Sebanyak 155 tahanan terorisme akhirnya menyerah tanpa syarat ke pihak aparat kepolisian setelah kerusuhan selama kurang lebih 36 jam. (Dok Polri) 

TRIBUNKALTIM.CO, DEPOK - Aparat kepolisian berhasil kembali menguasai Rutan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Kamis (10/5/2018) pagi pukul 07.15.

Meski sempat ada perlawanan, sebanyak 155 tahanan di rutan cabang Salembang yang ada dalam Mako Brimob akhirnya menyerahkan diri.

Seorang sandera terakhir yakni Bripka Iwan Sarjana juga bisa dibebaskan dalam kondisi selamat pada Kamis dini hari.

Iwan mengalami luka-luka dan langsung dirawat di RS Polri Kramat Jati.

Keberhasilan operasi polisi ini menjadi penutup drama kerusuhan disertai penyanderaan di dalam rutan napi terorisme yang sudah berlangsung selama dua malam, sejak Selasa (8/5/2018).

Baca: Menurut Sains Transgender juga Bisa Hamil, Tapi Ini Syaratnya

Total sekitar 40 jam polisi berusaha mengambil alih kembali rutan.

Selama dua malam itu, sejumlah peristiwa telah terjadi.

Berikut lini masa yang dirangkum Kompas.com dari peristiwa ini:

Selasa, 8 Mei 2018

1. Pukul 21.30: Wartawan mulai mendapatkan informasi tentang jebolnya tahanan napi kasus terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Namun, upaya konfirmasi dilakukan ke aparat kepolisian tak mendapat jawaban.

2. Pukul 23.20: Konfirmasi baru didapat dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol M. Iqbal.

Namun, Iqbal hanya membenarkan terjadinya kerusuhan di dalam Mako Brimob yang melibatkan tahanan dan petugas.

Saat itu, polisi masih berusaha menangani kekacauan di dalam Mako.
Rabu, 9 Mei 2018
1. Pukul 00.05: Aparat kepolisian mulai melakukan pengamanan ketat di sekitar Mako.
Wartawan diminta menjauh gerbang Mako hingga 200 meter.
Di media sosial, mulai bertebar gambar dan foto yang menyebutkan kondisi terkini di Mako Brimob.
Bahkan, ada salah satu akun Instagram yang disebut melakukan siaran langsung dari dalam rutan Mako Brimob yang berhasil dikuasai para napi kasus teroris.
2. Pukul 00.35: Polisi mulai memasang kawat berduri.
Wilayah yang disterilkan juga meluas hingga gereja, rumah sakit, hingga unit Satwa Kabaharkam yang berada persis di samping Mako Brimob.
3. Pukul 01.07: Karo Penmas Brigjen (Pol) M Iqbal akhirnya memberikan pernyataan kepada pers.
Dia membenarkan adanya kerusuhan di dalam rutan di Mako Brimob.
Peristiwa itu bermula dari cekcok tahanan dengan petugas. Sejumlah petugas terluka.
4. Pukul 01.15: Jalan Akses UI yang berada di depan Mako Brimob Kelapa Dua ditutup sementara.
Di sepanjang jalan ini, banyak disebar personel Brimob.
5. Pukul 02.15: Sejumlah personel polisi diperintahkan untuk bersiap siaga.
Secara serentak, para personel mengokang senjata laras panjang yang dibawa.
Setelah itu, terdengar perintah agar para polisi yang dilengkapi dengan helm dan rompi antipeluru tersebut mengambil tempat masing-masing untuk melindungi diri.
6. Pukul 05.30: Kendaraan pribadi maupun masyarakat yang berjalan kaki dilarang melintas di depan Mako Brimob.
7. Pukul 12.26: Karo Penmas Polri Brigjen Pol M. Iqbal mengungkapkan kerusuhan terjadi karena masalah pemberian makanan dari pihak keluarga yang harus lewat pemeriksaan petugas.
Ada napi yang tidak terima dan memicu keributan.
8. Pukul 14.57: Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan ada korban tewas dalam insiden di Mako Brimob.
9. Pukul 16.00: Keterangan dari pihak kepolisian mulai terang benderang.
Ada 5 anggota Densus 88 dan satu orang napi teroris tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob.
Diketahui pula, para napi teroris berhasil merebut senjata petugas dan menyandera satu anggota Densus lainnya.
10. Pukul 17.51: Lima anggota Densus 88 mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian karena gugur saat bertugas.
11. Pukul 17.57: Tuntutan para napi teroris kerap berubah-ubah.
Awalnya, mereka protes soal makanan.
Namun, belakangan merekam meminta bertemu dengan terdakwa kasus bom Thamrin, Aman Abdurrahman.
12. Pukul 23.28: Napi teroris berhasil menguasai seluruh rutan Mako Brimob.
Polisi bahkan tak bisa mendekat ke rutan di blok lain yang menampung tahanan kasus di luar terorisme.
Polisi hanya bisa berjaga di luar gedung.
Dua pemuda mabuk berboncengan sepeda motor Yamaha RX King B 5101 JA dan tanpa mengenakan helm, yang tiba-tiba menerobos blokade penutupan ruas jalan di depan Mako Brimob di Jalan Komjen M Yasin, Kamis (10/5/2018) dinihari, sekitar pukul 01.45.
Dua pemuda mabuk berboncengan sepeda motor Yamaha RX King B 5101 JA dan tanpa mengenakan helm, yang tiba-tiba menerobos blokade penutupan ruas jalan di depan Mako Brimob di Jalan Komjen M Yasin, Kamis (10/5/2018) dinihari, sekitar pukul 01.45. (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)
Kamis, 10 Mei 2018
1. Sekitar pukul 00.00: Bripka Iwan Sarjana, sandera terakhir berhasil dibebaskan dalam keadaan hidup. Iwan mengalami luka lebam di bagian tubuh dan beberapa bagian tubuh.
Pembebasan Iwan ini adalah hasil negosiasi dengan pihak napi teroris yang meminta makanan.
2. Pukul 02.18: Satu unit mobil barracuda masuk ke dalam Mako Brimob Kelapa Dua.
3. Pukul 07.15: Operasi pengambilalihan rutan yang dikuasai tahanan berakhir.
Polisi memberikan ultimatum terlebih dulu untuk para tahanan menyerahkan diri sebelum melakukan penyerbuan.
Ada 145 tahanan yang menyerahkan diri.
Semantara 10 orang lainnya sempat melawan.
Namun, setelah beberapa lama, 10 tahanan itu juga akhirnya menyerahkan diri.
Tak ada korban jiwa dalam operasi pengambilalihan kali ini.
4. Pukul 07.25:
Terdengar bunyi ledakan keras dan suara tembakan dari arah dalam Mako Brimob Kelapa Dua.
Wartawan langsung merunduk untuk berlindung.
Sementara aparat kepolisian terlihat bersiap mengokang senjata.
Polisi mengatakan suara dentuman dan senjata itu sebagai tanda sterilisasi untuk memastikan operasi pengambilalihan berakhir.
 Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan
Sebanyak 145 narapidana teroris telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan dari Lapas Cabang Salemba, di kompleks Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018) pagi.
Para narapidana tengah dalam perjalanan darat menuju Lapas Nusakambangan.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Sri Puguh Budi Utami ketika diwawancarai Kompas TV, dalam program Breaking News, Kamis (10/5/2018).
"145 napi teroris sedang dalam perjalanan darat dengan menggunakan bus polri," jelasnya.
Menurutnya, 145 napi teroris akan dibagi dalam dua kelompok untuk dipindahkan di dua lapas di Nusakambangan.
"Akan dibagi dua di dua Lapas Nusakambangan, " ujarnya.
Untuk waktu yang masih belum diketahui, setiap napi akan ditempatkan di satu tahanan, tanpa interaksi dengan napi lainnya.
Wakapolri Komisari Jenderal (Pol) Syafruddin mengatakan operasi meredam kerusuhan sudah berakhir dengan ditangkapnya 156 napi teroris.
"Seluruh napi teroris berjumlah 156 sudah menyerahkan diri dan tidak ada korban jiwa lagi. Walaupun menyesakkan karena kita kehilangan lima anggota kepolisian yang gugur dan empat lainnya dirawat," kata Syafruddin.
(Sabrina Asril, Wahyu Adityo Prodjo, Kristian Erdianto, Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mako Brimob Pasca Dikuasai Kembali Polisi, Drama 40 Jam yang Kita Tahu.... "

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Drama 40 Jam di Mako Brimob Berakhir, Seperti Ini Kronologisnya Sejak Kejadian Hingga Pembebasan, http://bogor.tribunnews.com/2018/05/10/drama-40-jam-di-mako-brimob-berakhir-seperti-ini-kronologisnya-sejak-kejadian-hingga-pembebasan?page=all.

Editor: Soewidia Henaldi

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 145 Napi Teroris akan Ditempatkan di Dua Lapas Nusakambangan, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/05/10/145-napi-teroris-akan-ditempatkan-di-dua-lapas-nusakambangan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved