Teror Bom Surabaya
7 Fakta Baru Keluarga Pengebom Gereja di Surabaya, Ternyata Pengusaha Minyak
Diduga yang menjadi pelaku merupakan satu keluarga, yakni Dita Oepriarto (47) bersama istri dan keempat anaknya.
TRIBUNKALTIM.CO - Terdapat peristiwa ledakan yang terjadi di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Tiga gereja tersebut merupakan Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja di Jalan Arjuno.
Atas kejadian tersebut, dilaporkan sedikitnya terdapat 13 orang tewas dan 43 orang lainnya luka-luka.
Baca: Miras Oplosan Ikut Dilindas di Mapolres Kutai Timur
Kronologi kejadiannya, pada pukul 07.30 WIB bom meledak di Gereja Santa Maria. Bom kedua meledak pukul 07.45 WIB di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dan bom ketiga meledak pukul 07.50 WIB di salah satu gereja di Jalan Arjono.
Menurut kabar yang beredar, bom tersebut diduga berasal dari pelaku bom bunuh diri.
Diduga yang menjadi pelaku merupakan satu keluarga, yakni Dita Oepriarto (47) bersama istri dan keempat anaknya.
Siapakah mereka? Lalu apa motif mereka?
Simak 7 fakta keluarga bomber 3 Gereja di Surabaya berikut ini:
Baca: Paus Ditemukan Terdampar di Pantai Harapan Berau
1. Identitas Keluarga
Bapak : Dita Oepriarto (47)
Ibu: Puji Kuswati (43)
Anak: YF (18), FH (16), FS (12), dan FR (9).
2. Tempat Tinggal Pelaku

Rumah Terduga Pelaku (Tribun Jatim)
Pelaku adalah warga asal Wisma Indah, Jalan Wonorejo Asri 11 Blok K/22, Rungkut, Surabaya.
Baca: Detik-detik Bom Meledak di Mapolrestabes Surabaya Terekam Kamera, Ada Wanita Jadi Pelaku
Diketahui, perumahan yang didiami oleh pelaku termasuk perumahan elit.
Rumah di perumahan ini rata-rata dijual seharga Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,5 miliar.
Bagian gerbang depannya bercat warna merah bata dan sebagian area depan rumah dipasangi kanopi.
Terlihat pula ada kursi yang diletakkan di bagian luar dekat pintu masuk.