Gara-gara Anggaran Tinta Belum Cair, Disdukcapil PPU Terancam tak Cetak e-KTP

Pasalnya, stok tinta hanya bertahan satu minggu, sementara anggaran untuk pembelian tinta sampai sekarang belum dicairkan Badan Keuangan (BK).

Penulis: Samir |
TRIBUN KALTIM/SAMIR
Warga mengurus e-KTP di Disdukcapil PPU. 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Samir Paturusi

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pencetakan KTP Elektronik (e-KTP) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Penajam Paser Utara (PPU) terancam akan dihentikan.

Pasalnya, stok tinta hanya bertahan satu minggu, sementara anggaran untuk pembelian tinta sampai sekarang belum dicairkan Badan Keuangan (BK).

Kepala Disdukcapil PPU, Suyanto, Rabu (23/5/2018) menjelaskan, stok tinta sudah dipakai untuk mencetak e-KTP namun kemungkinan hanya mampu bertahan sampai pekan depan.

Bila tinta tersebut sudah habis sementara anggaran untuk membeli tinta tak junjung dicairkan, maka kemungkinan pelayanan pencetakan e-KTP akan dihentikan.

Baca: Sering Sakit? Gunakan Momen Puasa untuk Buang Racun dalam Tubuh. . .

"Kalau tinta habis terus mau cetak pakai apa," jelasnya.

Dengan kondisi seperti itu lanjutnya, maka pihaknya terpaksa harus menerbitkan kembali surat keterangan (suket) pengganti e-KTP untuk sementara, padahal pihaknya sudah menghentikan penerbitan suket mulai 7 Mei lalu.

Suyanto mengungkapkan, pihaknya sudah pernah mengajukan anggaran Rp 198 juta kepada BK pada 25 April lalu, namun sampai sekarang belum terealisasi.

Padahal anggaran yang diajukan tersebut merupakan bantuan pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)  yang telah ditransfer sejak awal tahun lalu.

Baca: Nia Ramadhani: Muka Kaya Gue Mana Mungkin Ada yang Nyakitin? Nggak Disangka Ia Malah Dipermalukan

Seharusnya kata Suyanto, anggaran tersebut bisa dicairkan apalagi bantuan dari pusat.

Ia mengaku, tahun ini memang mendapatkan  DAK Rp 845 juta dikurangi Rp 92 juta karena tahun lalu anggaran DAK Rp 92 juta tidak dicairkan BK sampai akhir tahun.

"Sehingga pemerintah pusat memotong Rp 92 juta gara-gara tahun lalu tak dicairkan. Padahal semestinya kami terima Rp 845 juta," ujarnya.

Baca: Tergiur Harga Murah Saat Beli Mobil Bekas? Tunggu Dulu, Perhatikan Hal Ini

Suyanto khawatir bila anggaran yang dibutuhkan tersebut tak kunjung dicairkan, maka kemungkinan dua minggu lagi tidak ada lagi pelayanan pencetakan e-KTP.

Namun untuk pelayanan lain seperti penerbitan KK dan akta kelahiran serta administrasi kependudukan yang lain akan tetap dilayani.

"Hanya pencetakan e-KTP yang kami hentikan sampai ada pembelian tinta," tegasnya.  (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved