Ternyata Ini yang Bikin Harga Ayam di Balikpapan tak Turun-turun
Minggu kedua bulan Ramadan, Jumat (1/6/2018) harga daging ayam di Balikpapan masih melambung tinggi.
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Minggu kedua bulan Ramadan, Jumat (1/6/2018) harga daging ayam di Balikpapan masih melambung tinggi.
Para pedagang Ayam di Pasar Klandasan pun mengeluh stok untuk daging ayam harus dibatasi oleh distributor.
Syahril Pedagang Ayam mengatakan, hingga hari ini stok daging ayam masih sedikit distributor membatasi penyediaan stok ayam.
"Biasanya kami minta 1.000 ekor ayam, ini dikasih 500 ekor saja, katanya stok ayam dibatasi, harus bagi dengan pedagang yang lain," ujar Pria yang sudah bertahun-tahun berprofesi sebagai pedagang ayam ini.
Baca: Raffi Ahmad Dikeluarkan dari Pesbukers, Akhirnya Bisa Buka Puasa di Rumah Bareng Nagita Slavina
Untuk kapasitas 500 ekor itu tidak cukup untuk dijual dalam sehari.
"Kalau saya jual sendiri saja, harganya pun bervariasi, sesuai ukuran ayamnya," kata Syahril.
Dia menyebutkan untuk harga ayam dari perternak Rp 25.500 perekor. Pedagang jual sekitar Rp 55.000 dipasaran, karena pedagang membeli ayam hidup, langsung dari Perternak (distributor).
Selama ini, menurut Syahril harga ayam tidak pernah mencapai Rp 50.000 perekor, baru kali ini stock daging ayam sedikit.
Alasan distributor membatasi karena stoknya juga terbatas, dan banyak permintaan. Stcok ayam ini berkurang dari sebelum Ramadan. Harganya pun naik menjelang Ramadan kemarin.
Baca: Sosok Cinta Pertama Pangeran William saat Berusia 13 Tahun, Gak Kalah Cantik dengan Kate Middleton
Menurut Syahril, harga daging ayam diluar Balikpapan sekitar Rp 27.500 per ekor. Belum termasuk biaya transportasi. Dan biaya bersihin ayam. "Kalau perekor biaya bersihkan ayam Rp 1.000," kata dia.
Sebelum langkah biasanya distributor kasih sesuai permintaan sekarang dibatasi. "Pembeli lumayan rame, ada langganan, harga jualnya pun sama," katanya.