Penerimaan Retribusi Bisa Dilihat di Android

Hadirnya SIP PDRD, menurut Musyafa, memungkinkan informasi retribusi yang masuk dari 13 SKPD.

TRIBUN KALTIM/MARGARET SARITA
Kepala Bapenda Musyafa saat menjelaskan tentang SIP PDRD yang baru diluncurkannya. 

Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Margaret Sarita

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Implementasi dari Sinergitas dengan SKPD teknis dalam peningkatan (Sigede) Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Timur meluncurkan Sistem Informasi Pelaporan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (SIP PDRD).

Peluncuran dilakukan Sekda Irawansyah, ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan Pakta Integritas antara Kepala Bapenda, Musyafa dan 13 SKPD penarik retribusi di lingkungan Pemkab Kutim, disaksikan Sekda Irawansyah di ruang Meranti, Kantor Bupati, Kamis (7/6/2018).

Hadirnya SIP PDRD, menurut Musyafa, memungkinkan informasi retribusi yang masuk dari 13 SKPD atau dinas diketahui kepala daerah secepatnya secara real time.

Baca: Disdukcapil PPU Tetap Buka Pelayanan Saat Cuti Bersama

Karena menggunakan aplikasi android sehingga Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Bapenda, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta 13 dinas penarik retribusi bisa melihat langsung jumlah retribusi yang masuk ke kas daerah dimanapun berada, dari ponselnya.

“SIP PDRD ini sebenarnya inovasi saya yang sedang melaksanakan PIM II. Saya berpikir, bagaimana retribusi yang masuk bisa diketahui secara cepat oleh Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Meski mereka tidak sedang berada di Sangatta. Dengan SIP PDRD yang menggunakan aplikasi android, hal itu memungkinkan,” ungkap Musyafa.

Bupati kalau mau tahu dinas mana yang belum menyetorkan retribusinya tinggal buka aplikasi.

Retribusi yang belum mencapai target juga bisa dilihat.

“SIP PDRD sekaligus mengantisipasi tidak tercapainya retribusi daerah. Jadi dinas mana yang lamban dalam pencapaian, bisa langsung digenjot,” ujar Musyafa.

Baca: Waduh. . . Guru Honor SMA/SMK di Lingkup Pemprov Kaltim Harus Gigit Jari tak Dapat THR

SIP PDRD, kata Musyafa, adalah program jangka pendek yang ditargetkan pada Juli 2018 ini sudah bisa berjalan dengan lancar.

Target jangka menengahnya adalah SIP PAD di Desember mendatang dan target jangka panjangnya SIP APBD Kutim.

“Jadi, laporan keuangan APBD bisa dilihat dalam genggaman kita. Bupati mau lihat pelaporan APBD tinggal buka ponsel saja. Jadi bisa mengontrol langsung,” kata Musyafa.

Senada, Sekda Irawansyah mengatakan hadirnya inovasi di bidang pelaporan keuangan sangat mendukung kinerja Pemkab Kutim.

Karena dengan aplikasi tersebut, bisa melihat langsung pencapaian retribusi dari 13 dinas penarik retribusi.

“Mereka yang belum mencapai target, bisa digenjot sedini mungkin. Apalagi, saat ini Dinas jangan berpikir untuk mencapai target saja. Tapi kalau bisa melebihi target,” ujar Musyafa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved