Warga Sungai Karang Mumus

Minat Warga Sungai Karang Mumus Tinggal di Rusunawa Masih Rendah

Pemkot Samarinda telah menyiapkan sebanyak 84 unit rumah dengan tipe 36/150 di Handil Kopi, Kecamatan Sambutan. Jika mengacu data yang ada,

Penulis: Doan E Pardede | Editor: Martinus Wikan
zoom-inlihat foto Minat Warga Sungai Karang Mumus Tinggal di Rusunawa Masih Rendah
DOK-KOMPAS.COM
Rusunawa

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Rencana kelanjutan relokasi ribuan bangunan milik warga dari bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), masih menjadi pekerjaan rumah (PR), Pemkot Samarinda.

Program relokasi SKM ini sudah dicanangkan sejak tahun 1989 lalu. Dengan jumlah bangunan sebanyak 3.915 yang harus direlokasi dari segmen Jembatan I hingga Jembatan VII. Hanya saja tahun 2015 lalu, yang sudah berhasil direlokasi hanya sekitar 1.600 unit rumah.

Pemkot Samarinda telah menyiapkan sebanyak 84 unit rumah dengan tipe 36/150 di Handil Kopi, Kecamatan Sambutan. Jika mengacu data yang ada, Pemkot Samarinda setidaknya harus membangun sebanyak 2.000 unit rumah lagi.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairudin ditemui di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda, Jalan Dahlia, Jumat (8/8) mengatakan, pola relokasi ke depannya akan diubah. Nantinya, kata Sugeng, Pemkot Samarinda tak lagi menyiapkan rumah-rumah tapak sebagai tempat tinggal baru bagi warga yang direlokasi.

Rencananya, Pemkot Samarinda akan menyiapkan bangunan-bangunan rumah susun sewa sederhana (rusunawa), yang lokasi diupayakan tidak jauh dari SKM. Pembangunan rusunawa ini sebenarnya telah dimulai. Salah satu rusunawa yang sudah dibangun dan siap ditempati ada di seputaran Jalan Wangi, Kecamatan Sambutan. "Akan kita uubah polanya," kata Sugeng.

Sugeng mengakui bahwa merubah pola hidup masyarakat, dari biasanya tinggal di rumah tapak bantaran sungai menjadi ke rusunawa tidak semudah membalik telapak tangan. Pendekatan secara langsung dan sosialisasi menurutnya perlu terus digencarkan.
Untuk sumber pembiayaan pembangunan rusunawa Pemkot Samarinda tetap berharap pada bantuan Pemerintah Pusat.

"Bagaimana mensosialisasikan perubahan pola ini kepada masyarakat menjadi tugas kita semua," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda Dadang Airlangga mengatakan bahwa salah satu rusunawa yang sudah terbangun di seputaran Jalan Wangi, Kecamatan Sambutan, sebenarnya telah siap untuk ditempati.
Rusunawa berlantai 5 dengan 70 ruangan ini dibangun menggunakan dana APBN senilai Rp. 6 miliar. Namun masalahnya, kata Dadang, minat warga untuk tinggal di rusunawa tersebut sangat rendah.

Saat ini, Disperkim sudah meminta agar Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU) selaku pengelola mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan minat warga. "Rumah sudah selesai tapi tingkat hunian rendah," ucapnya.

Rencananya di tahap awal ini, PDPAU hanya akan memaksimalkan dua lantai saja. Harapannya, jika masyarakat sudah melihat bukti bahwa rusunawa benar-benar bisa digunakan, minat untuk tinggal diharapkan bisa meningkat. Dan dalam waktu dekat ini, Disperkim bersama pihak kecamatan dan kelurahan setempat juga akan menggalakkan sosialisasi seputar keuntungan tinggal di rusunawa.

"Nantilah habis lebaran kita sosialisasikan lagi," katanya.(dep)

Tetap Dikenakan Sewa

DIREKTUR Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PD PAU) Pemkot Samarinda, M Fadly selaku pengelola Rumah Susun Sewa Sederhana (rusunawa) usai rapat dengan sejumlah instansi terkait di Balaikota Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, mengatakan, rusunawa sudah siap untuk ditempati dan tetap dikenakan biaya sewa.

Fasilitas listrik dan air juga sudah terpasang. Rusunawa berlantai 5 ini sendiri terdiri dari 70 buah rusun. Saat ini, kelayakan bangunan untuk ditinggali sedang diuji coba. "Bangunan baru kan harus diuji coba dulu," ucap Fadly, Jumat (8/6).

Untuk sosialisasi ke warga yang akan direlokasi, sepenuhnya diserahkan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved